Mohon tunggu...
Muhammad Nanang
Muhammad Nanang Mohon Tunggu... Freelancer - Be humble and chill

Abadi dalam karya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cintai Lautmu, Makan Ikan Tiap Hari

2 Juli 2020   15:40 Diperbarui: 2 Juli 2020   15:38 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nominasi Penghasil Sampah Plastik

Indonesia dengan predikat negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Cina merupakan sebuah prestasi yang tidak patut dibanggakan. Pasalnya, sampah menjadi persoalan serius yang mengancam peradaban makhluk hidup di muka bumi. Berdasarkan data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir di situs www.indonesia.go.id pada 2019 silam menyatakan sampah platik di Indonesia mencapai angka 64 juta ton per tahun dan 3,2 juta ton-nya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Khusus sampah kantong plastik yang terbuang menyentuh angkan 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85 ribu ton kantong plastik.

Sungai kapuas punye cerite

Bile kite minom aeknye

Biar pon pergi jaoh kemane

Sungguh susah nak melupakannye

Heeee, kapuaaaaassss

Potongan lagu daerah dari Pontianak yang berjudul "Sungai Kapuas" menceritakan mitos bagi siapa saja yang minum dari sungai kapuas akan selalu terkenang. Selaras dengan cerita orang tua terdahulu, jernihnya sungai kapuas menjadi sumber kehidupan masyarakat Pontianak dan wajar apabila airnya bisa diminum. Ingat itu dulu ! sekarang ? Boro-boro diminum, warnanya aja udah berubah coklat hampir mirip kayak coca-cola. Belum lagi di pinggiran sungainya, ada aja tuh sampah botol sampo, bungkus snack, pembalut pokoknya macem-macem, tuh sungai udah kayak warung serba ada (waserda).

Waterfront city merupakan tempat wisata alternatif yang dibangun oleh Pemkot di tepian sungai kapuas dengan panjang sekitar 600 meter dengan lebar 8 meter.. Selain menjadi tempat wisata, waterfront city juga dapat dijadikan arena olahraga, seperti bersepada atau jogging. Melihat banyaknya pengunjung, hal ini dimanfaatkan oleh warga setempat untuk mendirikan kedai makanan dan minuman. Tentu hal tersebut sangat menguntungkan karena dapat membantu mengangkat ekonomi masyarakat setempat.

Di sisi lain, hal tersebut merugikan alam khususnya kelestarian sungai kapuas. Yaa, walaupun memang sudah lama tercemar sih sungainya. Banyaknya sampah-sampah plastik dan sisa-sisa makanan yang dibuang ke sungai tentu semakin mencemari dan mengkeruhkan air sungai. Padahal hampir di sepanjang waterfront city difasilitasi tempat sampah. Kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan dan kesehatan alam menjadi sesuatu yang merepotkan.

Sebahaya apa sih kak sampah plastik tuh ? Secara umum pengetahuan tentang bahaya sampah plastik sebatas mencemari lingkungan dan merusak ekosistem, karena itu yang biasa kita lihat di media atau secara langsung di sekitar tempat tinggal kita. Padahal sampah plastik juga dapat memberikan dampak pada perubahan iklim. Kok bisa sih kak ? Karena sejak proses produksi hingga pembuangan serta pengelolaan, sampah plastik telah banyak mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun