Jangan lupa kalau selera setiap orang berbeda. Kalau kamu nggak suka makanan pedas, bukan berarti makanannya buruk. Sampaikan bahwa ini preferensi pribadi, bukan standar umum.
6. Jangan Bandingkan UMKM dengan Restoran Mahal
Banyak yang keliru membandingkan usaha kecil dengan brand besar yang punya modal dan teknologi lebih canggih. Fair dong, review makanan sesuai dengan kelasnya biar nggak ada standar yang nggak adil.
7. Hargai Proses dan Perjuangan Pelaku UMKM
Di balik setiap hidangan, ada usaha keras pemiliknya. Jadi, jangan cuma lihat hasil akhirnya aja, tapi coba gali cerita perjuangan mereka juga. Ini bisa bikin audiens lebih paham dan menghargai bisnis kecil.
8. Transparansi Itu Wajib Kalau Ada Sponsorship
Kalau review kamu hasil endorse atau sponsorship, jujur aja! Transparansi bikin audiens tetap percaya dan nggak merasa dibohongi.
9. Edukasi Audiens, Bukan Malah Menyulut Kebencian
Food reviewer itu bukan cuma sekadar kasih rating. Kamu juga bisa memberikan wawasan soal bahan makanan, teknik masak, atau sejarah kuliner yang lagi kamu coba. Lebih bermanfaat, kan?
10. Hindari Overreacting Demi Sensasi
Jangan melebih-lebihkan ekspresi jijik atau dramatisasi yang berlebihan hanya demi views. Selain nggak etis, ini juga bisa bikin bisnis orang lain jatuh tanpa alasan yang jelas.