Deru pembangunan di Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin terasa. Proyek infrastruktur, fasilitas publik, hingga kawasan industri baru terus bermunculan, menjanjikan kemajuan dan kesejahteraan. Namun, di balik setiap peletakan batu pertama dan peresmian proyek, ada satu tahap krusial yang sering luput dari perhatian publik namun menjadi penentu utama keberhasilan: studi kelayakan (feasibility study).
Tanpa analisis yang matang pada tahap awal ini, sebuah proyek megah berisiko menjadi monumen kegagalan---mahal, tidak tepat sasaran, dan bahkan merusak lingkungan. Sebaliknya, studi kelayakan yang komprehensif berfungsi layaknya kompas, mengarahkan investasi dan pembangunan ke arah yang tepat, berkelanjutan, dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Membedah Ide Sebelum Menjadi Realita
Secara sederhana, studi kelayakan adalah sebuah "pemeriksaan kesehatan" menyeluruh bagi sebuah ide proyek sebelum dana dan tenaga dikerahkan. Seperti yang dibahas dalam forum akademik di Universitas Lambung Mangkurat, kajian ini tidak hanya berfokus pada hitung-hitungan untung-rugi secara finansial. Sebuah studi kelayakan yang ideal membedah sebuah rencana dari berbagai sudut pandang krusial, di antaranya:
Aspek Pasar dan Pemasaran: Siapa yang akan diuntungkan? Apakah layanan atau produk yang dihasilkan benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat?
Aspek Teknis dan Teknologi: Apakah teknologi yang akan digunakan sudah tepat? Apakah lokasi proyek strategis dan mudah diakses?
Aspek Manajemen dan SDM: Siapakah yang akan mengelola proyek ini? Apakah tersedia sumber daya manusia yang kompeten?
Aspek Hukum: Apakah semua perizinan sudah sesuai dan tidak ada potensi sengketa di kemudian hari?
Aspek Keuangan: Dari mana sumber pendanaannya? Apakah proyeksi pendapatan dan pengeluaran realistis untuk jangka panjang?
Aspek Lingkungan, Sosial, dan Ekonomi: Apa dampak proyek terhadap lingkungan sekitar (AMDAL)? Bagaimana pengaruhnya terhadap kondisi sosial budaya masyarakat dan perekonomian lokal?
Keenam pilar ini saling terkait dan menjadi fondasi untuk mengambil keputusan "lanjutkan" atau "hentikan" sebuah proyek.
Cermin Pembangunan di Banua
Konsep ini bukanlah sekadar teori di ruang kelas. Di Kalimantan Selatan, penerapan studi kelayakan menjadi sangat relevan. Mari kita lihat beberapa contoh nyata.
Dalam presentasi studi kasus mengenai rencana pembangunan RSUD Balangan, terlihat jelas bagaimana analisis awal memegang peranan vital. Kajian demografi diperlukan untuk memproyeksikan jumlah penduduk yang akan dilayani. Analisis geografis memastikan lokasi rumah sakit dapat dijangkau oleh masyarakat dari berbagai kecamatan. Sementara itu, kajian sosial budaya menggali bagaimana kebiasaan dan kondisi masyarakat dapat memengaruhi kebutuhan layanan kesehatan. Tanpa data-data ini, pembangunan fasilitas kesehatan bisa jadi tidak optimal.
Contoh lain adalah wacana pemekaran wilayah di Kotabaru. Studi kelayakan untuk rencana semacam ini akan menjawab pertanyaan fundamental: Apakah calon daerah otonomi baru tersebut memiliki potensi ekonomi yang cukup untuk mandiri? Bagaimana kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusianya? Studi yang mendalam akan mencegah terbentuknya daerah baru yang justru membebani anggaran negara dan tidak mampu menyejahterakan warganya.
Isu strategis lainnya seperti pengembangan kawasan Food Estate juga menuntut studi kelayakan yang sangat cermat, terutama dari aspek lingkungan. Analisis kesesuaian lahan, ketersediaan air, dan dampak ekologis jangka panjang adalah kunci agar program ketahanan pangan tidak malah menimbulkan bencana ekologis.
Bukan Sekadar Dokumen, Tapi Jaminan Masa Depan
Pada akhirnya, studi kelayakan bukanlah sekadar tumpukan dokumen formalitas untuk mendapatkan izin atau pinjaman dari bank. Bagi pemerintah, ini adalah alat untuk memastikan kebijakan pembangunan tepat sasaran. Bagi investor, ini adalah cara memitigasi risiko. Namun, yang terpenting, bagi masyarakat, studi kelayakan adalah jaminan bahwa pembangunan yang terjadi di sekitar mereka telah melalui pertimbangan matang.
Ini adalah jaminan bahwa sumber daya alam tidak dieksploitasi secara membabi buta dan lingkungan hidup tetap terjaga. Ini adalah jaminan bahwa fasilitas publik yang dibangun benar-benar akan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup.
Seiring Kalsel yang terus berbenah sebagai gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), tantangan pembangunan akan semakin kompleks. Oleh karena itu, memastikan setiap proyek besar didahului oleh studi kelayakan yang transparan, komprehensif, dan akuntabel adalah sebuah keharusan. Inilah kunci untuk mewujudkan pembangunan yang tidak hanya megah secara fisik, tetapi juga berkelanjutan dan menyejahterakan bagi seluruh masyarakat Banua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI