Mohon tunggu...
Ihsan Fadilah
Ihsan Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya seorang mahasiwa dari Universitas Lambung Mangkurat Program Studi S1 Geografi FISIP. Saya sangat gemar menulis dan berbagi pengalaman terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Geografi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Studi Kelayakan: Kompas Pembangunan Berkelanjutan di Kalimantan Selatan

16 September 2025   12:48 Diperbarui: 16 September 2025   12:48 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Deru pembangunan di Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin terasa. Proyek infrastruktur, fasilitas publik, hingga kawasan industri baru terus bermunculan, menjanjikan kemajuan dan kesejahteraan. Namun, di balik setiap peletakan batu pertama dan peresmian proyek, ada satu tahap krusial yang sering luput dari perhatian publik namun menjadi penentu utama keberhasilan: studi kelayakan (feasibility study).

Tanpa analisis yang matang pada tahap awal ini, sebuah proyek megah berisiko menjadi monumen kegagalan---mahal, tidak tepat sasaran, dan bahkan merusak lingkungan. Sebaliknya, studi kelayakan yang komprehensif berfungsi layaknya kompas, mengarahkan investasi dan pembangunan ke arah yang tepat, berkelanjutan, dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Membedah Ide Sebelum Menjadi Realita

Secara sederhana, studi kelayakan adalah sebuah "pemeriksaan kesehatan" menyeluruh bagi sebuah ide proyek sebelum dana dan tenaga dikerahkan. Seperti yang dibahas dalam forum akademik di Universitas Lambung Mangkurat, kajian ini tidak hanya berfokus pada hitung-hitungan untung-rugi secara finansial. Sebuah studi kelayakan yang ideal membedah sebuah rencana dari berbagai sudut pandang krusial, di antaranya:

Aspek Pasar dan Pemasaran: Siapa yang akan diuntungkan? Apakah layanan atau produk yang dihasilkan benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat?

Aspek Teknis dan Teknologi: Apakah teknologi yang akan digunakan sudah tepat? Apakah lokasi proyek strategis dan mudah diakses?

Aspek Manajemen dan SDM: Siapakah yang akan mengelola proyek ini? Apakah tersedia sumber daya manusia yang kompeten?

Aspek Hukum: Apakah semua perizinan sudah sesuai dan tidak ada potensi sengketa di kemudian hari?

Aspek Keuangan: Dari mana sumber pendanaannya? Apakah proyeksi pendapatan dan pengeluaran realistis untuk jangka panjang?

Aspek Lingkungan, Sosial, dan Ekonomi: Apa dampak proyek terhadap lingkungan sekitar (AMDAL)? Bagaimana pengaruhnya terhadap kondisi sosial budaya masyarakat dan perekonomian lokal?

Keenam pilar ini saling terkait dan menjadi fondasi untuk mengambil keputusan "lanjutkan" atau "hentikan" sebuah proyek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun