Radikalisme agama memiliki akar sejarah yang panjang, namun menjadi lebih menonjol pada abad ke 20. Gerakan ini dipicu oleh perubahan sosial, politik, dan budaya yang cepat, serta perasaanterancamoleh modernisasi dan sekularisasi. Dalam Islam, radikalisme agama sering dikaitkan dengan Gerakan revivalis pra-modernis, seperti Wahabiyah, yang menekankan kembali ke ajaran dasar Islam.
Bentuk Bentuk Radikalisme agama
Gerakan radikalisme agama dapat muncul dalam berbagai bentuk, antara lain:
1.Terorisme: Gerakan radikalisme agama yang menggunakan kekerasan dan intimidasi untuk mencapai tujuan politik atau ideologis.
2.Ekstremisme: Gerakan radikalisme agama yang menekankan pada penolakan terhadap modernisasi dan sekularisasi, serta penekanan pada ajaran dasar agama.
3.Fundamentalisme: Gerakan radikalisme agama yang menekankan pada kembali ke ajaran dasar agama dan menolak inovasi moder
Dampak Radikalisme Agama
Radikalisme agama memiliki dampak yang signifikan, baik positif maupun negatif. Di satu sisi, radikalisme agama dapat memperkuat identitas agama dan memotivasi umat untuk kembali ke ajaran dasar. Di sisi lain, radikalisme agama dapat menyebabkan polarisasi, intoleransi, dan kekerasan
Solusi Untuk Mengatasi Radikalisme Agama
Untuk mengatasi radikalisme agama, perlu dilakukan upaya-upaya berikut:
1.Pendidikan: Meningkatkan pendidikan dan kesadaran tentang agama dan toleransi.