Mohon tunggu...
Muhammad Erza Farandi
Muhammad Erza Farandi Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - FDIKOM - Pengembangan masyarakat Islam

Hobi berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ringkasan Buku Integrasi Sains dan Agama Bab 5 : Sejarah Ilmu

1 Juli 2025   20:32 Diperbarui: 1 Juli 2025   20:32 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ilmu Yunani Kuno

Peradaban Yunani Kuno memegang peranan penting dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan. Di sinilah untuk pertama kalinya pendekatan rasional dan spekulatif digunakan secara sistematis untuk memahami alam semesta. Ilmu pengetahuan tidak lagi semata-mata berdasarkan pengalaman praktis atau mitos keagamaan, melainkan mulai dirumuskan melalui logika dan penalaran. Inilah yang membedakan sains Yunani dari bentuk pengetahuan sebelumnya.

Yunani Kuno menyaksikan munculnya para filsuf alam (natural philosophers) yang mencoba menjelaskan dunia berdasarkan prinsip-prinsip rasional. Thales dari Miletos, misalnya, dianggap sebagai tokoh pertama yang menyatakan bahwa segala sesuatu berasal dari satu unsur dasar, yaitu air. Pemikiran ini kemudian dikembangkan oleh Anaximandros dan Anaximenes yang juga mencari "arkhe" atau prinsip dasar dari segala sesuatu, seperti udara atau apeiron (yang tak terbatas).

Pythagoras memperkenalkan gagasan bahwa angka dan proporsi merupakan dasar dari segala realitas. Ia percaya bahwa harmoni dalam musik dan struktur kosmos dapat dijelaskan dengan hukum matematika. Pemikiran ini sangat memengaruhi filsafat dan sains selanjutnya, khususnya dalam bidang matematika, astronomi, dan teori musik.

Plato, murid Socrates, mengembangkan sistem filsafat idealisme. Ia berpendapat bahwa dunia yang dapat dilihat hanyalah bayangan dari dunia ide yang sempurna. Meskipun tidak sepenuhnya ilmiah dalam pengertian modern, pandangan Plato memicu perdebatan mendalam mengenai hakikat realitas dan pengetahuan. Dalam karyanya Timaeus, Plato mengemukakan teori kosmos sebagai makhluk hidup yang rasional dan tertata.

Aristoteles, murid Plato, justru mengambil pendekatan yang lebih empiris dan sistematis. Ia mengembangkan logika deduktif dan menjadi pelopor dalam pengelompokan ilmu pengetahuan. Menurut Aristoteles, ilmu terbagi menjadi tiga: ilmu teoritis (fisika, matematika, metafisika), ilmu praktis (etika, politik), dan ilmu produktif (seni dan teknik). Ia juga menulis tentang biologi, astronomi, retorika, dan puisi. Metodenya yang mengandalkan pengamatan sistematis dan klasifikasi logis menjadikan Aristoteles sebagai peletak dasar metode ilmiah.

Kontribusi besar lain dari Yunani Kuno adalah munculnya konsep logos sebagai dasar berpikir rasional. Logos berarti akal, logika, atau rasio, dan menjadi fondasi filsafat dan ilmu di dunia Barat. Selain itu, institusi seperti Akademi (Plato) dan Lyceum (Aristoteles) menjadi cikal bakal lembaga pendidikan tinggi.

Tokoh-tokoh lain seperti Hipokrates dalam bidang kedokteran memperkenalkan pendekatan ilmiah terhadap diagnosis dan pengobatan, terlepas dari campur tangan magis. Sumpah Hipokrates masih menjadi simbol etika profesi kedokteran hingga kini. Dalam astronomi, Eudoxus dan Aristarkhus memunculkan teori gerak benda langit yang kelak dikembangkan oleh ilmuwan Islam dan Barat.

Ilmu Yunani tidak lepas dari keterbatasan. Meskipun rasional, mereka belum mengembangkan metode eksperimental yang menjadi ciri khas sains modern. Banyak teori mereka yang berdasarkan deduksi murni tanpa verifikasi empiris. Namun, warisan terbesar dari Yunani adalah semangat rasionalisme dan upaya menjelaskan dunia secara logis dan sistematis.

Dalam konteks filsafat ilmu, sumbangan Yunani Kuno sangat mendasar. Mereka meletakkan dasar epistemologi (teori pengetahuan), logika, dan metafisika yang menjadi kerangka berpikir bagi ilmuwan sepanjang sejarah. Bahkan ketika ilmu memasuki masa keemasan di dunia Islam dan kemudian di Eropa modern, pengaruh Yunani tetap mendalam.

Yunani Kuno menunjukkan bahwa ilmu adalah aktivitas intelektual yang mulia dan merupakan bagian dari upaya manusia memahami eksistensinya di dunia. Tradisi ilmiah yang mereka wariskan membentuk fondasi kuat bagi kebangkitan sains di masa-masa berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun