Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Lapangan Kerja Semakin Sempit: Apakah Wirausaha Satu-satunya Jalan?

5 Juli 2025   21:52 Diperbarui: 9 Juli 2025   09:56 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | Shutterstock

Kemunculan platform e-commerce, layanan pesan-antar, hingga media sosial memungkinkan siapa saja, bahkan tanpa toko fisik, untuk memasarkan produk atau jasa secara luas. 

Inilah yang sering kali disebut sebagai era "wirausaha digital" yang dinilai lebih mudah diakses oleh generasi muda.

Tantangan Besar di Balik Narasi Wirausaha

Di balik gencarnya dorongan pemerintah dan optimisme terhadap wirausaha sebagai solusi ketenagakerjaan, terdapat berbagai tantangan besar yang kerap terabaikan. 

Kenyataannya, menjadi seorang wirausahawan tidak semudah mengikuti seminar motivasi atau membuka toko online. Ada begitu banyak aspek yang perlu dipersiapkan, dan tidak semua masyarakat memiliki akses atau kemampuan untuk memenuhinya.

Pertama, persoalan modal masih menjadi hambatan utama. Meski pemerintah menyediakan berbagai program pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), prosedur pengajuan yang rumit dan persyaratan administratif sering kali menyulitkan pelaku usaha kecil, terutama mereka yang berasal dari daerah terpencil atau kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

Kedua, minimnya literasi keuangan dan keterampilan manajerial juga menjadi kendala serius. Banyak usaha kecil yang gagal bukan karena produknya tidak laku, tetapi karena lemahnya pengelolaan keuangan, pemasaran yang tidak efektif, hingga ketidaktahuan dalam mengelola risiko. 

Ketiga, ketatnya persaingan pasar, baik di level lokal maupun global, membuat wirausaha bukan lagi sekadar persoalan kreativitas, tetapi juga soal daya saing. Di era digital, pelaku usaha harus mampu bersaing dengan produk luar negeri, pemain besar, dan perubahan tren pasar yang sangat cepat.

Keempat, tidak semua orang memiliki karakter atau kesiapan mental untuk menjadi wirausahawan. Dunia bisnis penuh dengan ketidakpastian, risiko kerugian, dan tekanan mental yang tinggi. 

Wirausaha Bukan Satu-satunya Jalan

Di tengah gencarnya dorongan untuk menjadi wirausahawan, perlu ditegaskan bahwa wirausaha bukanlah satu-satunya jalan keluar dari persoalan sempitnya lapangan kerja di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun