Dengan membuat anggaran bulanan yang jelas, seseorang bisa memastikan bahwa kebutuhan pokok seperti makan, tempat tinggal, dan transportasi selalu terpenuhi terlebih dahulu sebelum mengalokasikan uang untuk hiburan atau belanja.
Dengan cara ini, pengeluaran tidak akan melebihi batas kemampuan finansial. Selain itu, menabung di awal bulan bisa menjadi strategi efektif. Alih-alih menunggu “sisa gaji” untuk ditabung, lebih baik langsung menyisihkan 10-20% dari pendapatan saat menerima gaji.
Kesimpulan
Gaji UMR memang terasa pas-pasan, terutama di kota-kota besar dengan biaya hidup yang tinggi. Banyak pekerja muda yang merasa sulit memenuhi kebutuhan dasar, apalagi menyisihkan uang untuk tabungan atau investasi.
Namun, di tengah keterbatasan tersebut, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak agar tetap bisa menabung.
Salah satu kuncinya adalah menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi finansial yang ada. Tidak semua tren harus diikuti, dan tidak semua pengeluaran bersifat mendesak.
Dengan lebih selektif dalam membelanjakan uang, seseorang bisa tetap menikmati hidup tanpa harus mengorbankan kestabilan finansial.
Misalnya, mengganti kebiasaan nongkrong di kafe mahal dengan memasak sendiri di rumah, atau mencari hiburan gratis seperti jalan-jalan ke taman kota daripada selalu mengeluarkan uang untuk staycation.
Selain itu, perencanaan keuangan yang matang sangat diperlukan. Menyusun anggaran bulanan, mencatat pengeluaran, serta menetapkan tujuan tabungan bisa membantu mengontrol keuangan agar tidak cepat habis.
Dengan strategi ini, seseorang bisa lebih sadar terhadap kebiasaan konsumtif dan mulai berfokus pada pengeluaran yang lebih bermanfaat. Seseorang bisa lebih leluasa dalam mengatur keuangan dan tetap memiliki ruang untuk menabung.
Pada akhirnya, tantangan finansial yang dihadapi anak muda saat ini bukan hanya tentang besarnya gaji, tetapi juga tentang bagaimana mereka mengelola penghasilan dengan bijak.