Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:
1. Penguatan Kapasitas Produksi dan Kualitas Pangan
BUMDes harus berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas produksi petani, peternak, dan nelayan lokal agar mampu memenuhi permintaan pangan dalam jumlah besar dengan kualitas yang terjaga.Â
Pelatihan dan pendampingan terkait teknik pertanian organik, peternakan berkelanjutan, serta metode perikanan modern perlu diberikan secara rutin.Â
Selain itu, BUMDes dapat mengembangkan fasilitas penyimpanan dan pengolahan pangan agar bahan baku tetap segar dan bernilai tambah sebelum didistribusikan.
2. Peningkatan Akses Permodalan dan Investasi
Kendala utama yang sering dihadapi BUMDes dalam mengembangkan usaha pangan adalah keterbatasan modal.Â
Oleh karena itu, pemerintah desa dan pihak terkait perlu memberikan akses permodalan melalui dana desa, kredit usaha rakyat (KUR), atau skema investasi sosial.Â
Kemitraan dengan sektor swasta dan lembaga keuangan juga dapat membantu BUMDes mendapatkan tambahan modal untuk memperluas skala usaha dan meningkatkan kapasitas produksi.
3. Penguatan Sistem Distribusi dan Logistik
Sistem distribusi yang efektif sangat penting untuk memastikan bahan pangan dari BUMDes sampai ke penerima manfaat program makan bergizi gratis dalam kondisi terbaik.Â
BUMDes perlu mengembangkan jaringan distribusi yang efisien, termasuk membangun kemitraan dengan koperasi, pasar tradisional, atau bahkan e-commerce berbasis desa.Â
Penggunaan teknologi digital untuk pencatatan stok dan manajemen rantai pasok juga bisa menjadi solusi dalam meningkatkan efisiensi distribusi.
4. Kemitraan dengan Pemerintah dan Swasta
Kolaborasi antara BUMDes, pemerintah daerah, dan sektor swasta dapat mempercepat realisasi program makan bergizi gratis.Â
Pemerintah dapat memberikan kebijakan insentif bagi BUMDes yang aktif memasok bahan pangan, sementara sektor swasta dapat berkontribusi dalam hal inovasi teknologi dan investasi dalam pengolahan pangan.Â
Dengan kemitraan yang kuat, rantai pasok pangan menjadi lebih stabil dan berkelanjutan.
5. Regulasi yang Mendukung Peran BUMDes dalam Ketahanan Pangan
Untuk memperkuat peran BUMDes sebagai pemasok utama program makan bergizi gratis, diperlukan regulasi yang jelas dan berpihak pada penguatan ekonomi desa.Â
Pemerintah pusat dan daerah harus memastikan adanya kebijakan yang mendorong prioritas penggunaan bahan baku lokal dari BUMDes serta perlindungan harga agar petani dan peternak tidak mengalami kerugian.Â
Selain itu, penyederhanaan perizinan bagi BUMDes dalam menjalankan usaha pangan juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.
Dampak Positif bagi Masyarakat Desa
Dengan optimalisasi peran BUMDes dalam rantai pasok program makan bergizi gratis, berbagai manfaat positif dapat dirasakan oleh masyarakat desa, di antaranya:
- Kesejahteraan Petani dan Peternak Meningkat: Pasokan bahan baku yang stabil akan memberikan kepastian pasar bagi petani, peternak, dan nelayan, sehingga pendapatan mereka lebih terjamin.
- Ketersediaan Pangan Bergizi Terjaga: Dengan BUMDes sebagai pemasok utama, kualitas dan keberlanjutan pasokan pangan untuk program makan bergizi gratis dapat lebih terjamin.
- Pertumbuhan Ekonomi Desa: Sirkulasi ekonomi dalam desa akan semakin kuat, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya beli masyarakat.
- Kemandirian Pangan dan Pengurangan Ketergantungan Impor: Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, ketahanan pangan desa semakin kuat dan tidak bergantung pada pasokan dari luar daerah atau impor.
Kesimpulan
Program makan bergizi gratis merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam menekan angka stunting dan malnutrisi. Namun, agar program ini berjalan secara berkelanjutan, BUMDes perlu dimaksimalkan sebagai pemasok utama bahan baku pangan.Â
Dengan strategi yang tepat, seperti penguatan kapasitas produksi, akses permodalan, sistem distribusi yang efisien, kemitraan dengan berbagai pihak, serta dukungan regulasi, BUMDes dapat menjadi motor utama dalam mewujudkan ketahanan pangan desa yang mandiri dan berkelanjutan.