Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sulitnya Mendapatkan Kerja di Usia Matang: Mengapa Keahlian Khusus Jadi Kunci?

6 Desember 2024   14:52 Diperbarui: 6 Desember 2024   15:09 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja di usia yang sudah matang (UNSPLASH/ADISMARA PUTRI PRADIRI via pramborsfm.com)

Di dunia kerja yang semakin berbasis kompetensi, perusahaan cenderung mengutamakan keterampilan dibandingkan usia. Pekerja dengan keahlian khusus dianggap lebih siap memberikan kontribusi langsung tanpa perlu pelatihan dasar yang memakan waktu. 

Selain itu, keahlian khusus sering kali relevan dengan kebutuhan jangka panjang perusahaan, sehingga mereka lebih bersedia menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk merekrut tenaga kerja berpengalaman, meskipun usia mereka lebih matang.

Untuk mencapai keunggulan ini, pekerja usia matang perlu proaktif dalam mengembangkan keterampilan mereka. Mengikuti pelatihan, kursus online, atau mendapatkan sertifikasi di bidang yang diminati pasar kerja menjadi langkah strategis yang bisa diambil. 

Bagi pekerja di usia matang, investasi dalam pengembangan diri menjadi suatu keharusan. Dunia kerja terus berubah dengan cepat, terutama dengan kemajuan teknologi dan transformasi digital yang mendorong munculnya berbagai bidang pekerjaan baru. 

Mereka yang tidak beradaptasi dengan perubahan ini berisiko semakin tertinggal. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan keterampilan, baik melalui pelatihan formal maupun pembelajaran mandiri, sangat penting agar tetap kompetitif di pasar kerja.

Langkah pertama yang dapat diambil adalah mengidentifikasi keterampilan yang paling relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Bidang seperti teknologi informasi, analisis data, digital marketing, atau manajemen proyek sering kali memiliki permintaan tinggi dan menawarkan peluang yang luas. Selain itu, mengikuti kursus online atau mendapatkan sertifikasi di bidang tertentu dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan kredibilitas profesional.

Selain keterampilan teknis, pengembangan soft skill seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kemampuan bekerja dalam tim juga sangat penting. Soft skill sering kali menjadi faktor penentu dalam seleksi kerja, terutama untuk posisi yang membutuhkan interaksi langsung dengan tim atau klien. 

Keahlian khusus tidak hanya membantu pekerja usia matang mendapatkan pekerjaan, tetapi juga memungkinkan mereka menciptakan peluang sendiri. Di tengah persaingan kerja yang ketat, keterampilan yang spesifik dan relevan dapat menjadi modal untuk memulai usaha mandiri, menawarkan layanan sebagai konsultan, atau bekerja secara freelance. Dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki, pekerja usia matang sering kali mampu memenuhi kebutuhan pasar yang belum tersentuh oleh tenaga kerja umum.

Misalnya, seseorang dengan keahlian di bidang teknologi dapat membuka layanan pelatihan digital untuk individu atau perusahaan yang ingin meningkatkan literasi teknologi. Demikian pula, mereka yang memiliki keahlian di bidang kreatif, seperti desain grafis atau penulisan konten, dapat memanfaatkan platform online untuk menawarkan jasa mereka secara global. Fleksibilitas ini memberi mereka kendali penuh atas jadwal kerja dan pendapatan, sekaligus menghilangkan batasan yang biasanya ditemui di jalur kerja formal.

Pengalaman yang dimiliki oleh pekerja usia matang sering kali menjadi nilai tambah yang tidak dapat direplikasi oleh tenaga kerja muda. Pengalaman ini tidak hanya mencakup pengetahuan teknis, tetapi juga wawasan strategis, kemampuan manajemen, dan keterampilan interpersonal yang matang. 

Pada akhirnya, meskipun usia matang sering kali menjadi tantangan dalam mencari pekerjaan, hal itu bukanlah akhir dari perjalanan karier. Dengan keinginan untuk terus belajar dan beradaptasi, pekerja usia matang dapat tetap relevan di dunia kerja yang kompetitif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun