Mohon tunggu...
Muhammad Basir
Muhammad Basir Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika di SMAS DHBS Bontang

Learn | Educate | Empower

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Manajemen Tiga Peran

3 Februari 2022   10:20 Diperbarui: 3 Februari 2022   12:05 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ini merupakan tahun keempat saya bekerja di SMA DHBS Bontang yang berada di bawah naungan Yayasan Asy Syamil. Saat ini saya mengemban amanah dalam tiga posisi yakni sebagai guru, pembina asrama, dan bagian dari Tim Manajemen Asrama DHBS Putra. Ketiganya membuat saya terus mengasah kemampuan manajemen dan kepemimpinan dalam diri saya. Keduanya merupakan kunci kesuksesan yang tidak bisa diremehkan. Sebagai guru, kemampuan manajemen kelas yang baik sangat membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mengantarkan para siswa menjadi pribadi yang lebih baik dan kompeten dalam belajarnya. 

Sebagai pembina asrama, keterampilan yang baik dalam mengelola waktu, siswa, dan para wali murid membuahkan hasil kepercayaan yang tak ternilai dari berbagai pihak. Sebagai bagian dari tim manajemen asrama khususnya dalam bidang umum dan lingkungan, keterampilan manajerial sangatlah membantu dalam mencapai ketuntasan kerja dan hubungan yang baik dengan dan antarstaf. 

Jadwal kerja yang padat dan beban kerja yang bertambah menuntut saya untuk juga senantiasa semakin baik dalam mengelola waktu yang saya miliki. Tentunya berbagai tantangan untuk diselesaikan datang silih berganti dalam penunaian ketiga peran yang saya jalankan. Tak jarang, timbul konflik dalam diri mau pun dengan teman sejawat ketika terjadi perbedaan pandangan yang memberikan dinamika hidup yang lebih berwarna.

Dari ketiga posisi tersebut, bekerja sebagai bagian dari tim manajemen bidang umum dan lingkungan merupakan tantangan yang paling baru bagi saya. Posisi ini menyediakan saya lingkup kerja dan wilayah kepemimpinan yang lebih luas. Saya membawahi dua belas staf untuk mencapai tujuan menciptakan lingkungan belajar yang aman, bersih, dan sehat. Ada pun kedua belas staf tersebut terdiri dari 7 staf keamanan dan 5 staf kebersihan.

 Dengan medan kerja yang baru, saya banyak belajar dari yang sebelumnya dan juga dari pelatihan-pelatihan manajemen yang diselenggarakan oleh instansi tempat saya bekerja yang membuka cakrawala pengetahuan yang lebih luas bagi saya yang menyadarkan saya bahwa kunci dari keberhasilan bagian umum dan lingkungan bukan hanya menggerakkan kedua belas staf tersebut untuk bekerja dengan maksimal dan mencapai kepuasan bekerja, melainkan menggerakkan hati seluruh anggota sekolah dan asrama untuk berpartisipasi aktif dalam usaha menciptakan lingkungan belajar yang diharapkan yang dinilai sebagai sistem yang lebih berkesinambungan.

Saat ini, saya bersama tim terus membangun kekompakan kerja dan pagi ini menandakan semangat baru bagi kami di bidang umum dan lingkungan dengan menyelenggarakan apel pagi perdana.  Saya berkesempatan untuk memimpin jalannya kegiatan ini. Apel ini bertujuan untuk menyamakan persepsi tanggungjawab kerja keamanan dan kebersihan lingkungan sekolah dan asrama serta membangun iklim dan sistem kontrol kinerja yang baik. Dalam memimpin apel pagi tersebut saya berusaha menumbuhkan profesionalitas dalam diri saya sendiri maupun tim yang saya pimpin, kami bersama-sama berusaha membangun etos kerja yang baik, yaitu bekerja dengan prinsip kerja 5 AS, yaitu kerja keras, cerdas, berkualitas, tuntas, ikhlas.

Prinsip kerja 5 AS cukup masyhur di kalangan umum yang juga diterapkan di ranah kerja saya. Kerja keras tentu bukan lagi hal baru yang harus dilakukan dalam dunia kerja karena berusaha mengerjakan segalanya dengan maksimal tentu juga sebagai salah satu bagian dari penentu agar hasil yang diperoleh dalam setiap pekerjaan lebih maksimal. Namun selain kerja keras, kerja cerdas juga merupakan hal konstruktif yang perlu terus digaungkan kepada seluruh member tim di mana setiap terjadi problematika dan dinamika kerja, kita perlu tetap melakukan langkah-langkah pengendalian situasi secara solutif yang efektif melalui analisis yang tepat dan efisien.

 Di antara berbagai langkah yang sudah dilakukan adalah memanfaatkan teknologi sebagai cara kontemporer pada sistem kontrol dan menggalakkan adanya posterisasi hidup bersih dengan melibatkan serta mensosialisasikan kepada seluruh segmen baik pelajar SMP-SMA ataupun kepada guru-guru di sekolah. Sedangkan kerja berkualitas yang dilakukan bersama tim ialah selalu merencanakan serta mengeksekusi setiap pekerjaan sesuai standar minimal yang sudah ditetapkan. Begitupun kerja secara tuntas, hal ini menyangkut tahapan-tahapan kerja yang sistematis, rapi dan terstruktur sehingga apapun yang sudah tersusun dan terjadwal dapat diselesaikan dengan baik dan tertib. 

Serta yang terakhir adalah bekerja secara ikhlas yang berperan sebagai kunci penentu atau kualitas kesuksesan yang hakiki pada pekerjaan yang dimiliki. Menuntaskan ataupun menyelesaikannya bukanlah satu-satunya yang ingin dicapai, namun setelah hal itu semua bisa terlampaui ada harapan agar semua yang dikerjakan menjadi berkah yang menandakan keridhoan ilahi, berdampak positif serta bermanfaat bagi semua yang ada dan terlibat di lingkungan sekolah maupun asrama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun