Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Penyuluh Hukum Kanwil Kemenkum NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Peran Mahasiswa KKN : Sosialisasi Bahaya Judol Bagi Remaja

15 Agustus 2025   18:40 Diperbarui: 15 Agustus 2025   18:44 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi bahaya judol bagi remaja di Desa Golong. Sumber : Dok mahasiswa KKN Unram dan UNW

Ini bukan pertama kalinya saya di dampuk menjadi pemateri terkait Bahaya Judi online (judol). Namun ada yang menarik dari kegiatan kemarin (Selasa, 12/08), karena panitianya bukanlah kepala desa/lurah, melainkan mahasiswa.
Iya, mahasiswa yang sedang menjalani KKN dalam rangka pengabdian kepada masyarakat. Bagi saya pribadi, mereka cukup pintar melihat peluang. Wajar saja, hampir selama beberapa minggu mereka sudah melakukan analisa lapangan.

Bahaya Judol Bagi Remaja

Bahaya Judi online sebenarnya tidak hanya bagi remaja, namun kondisi saat ini memang cukup memprihatinkan. Dimana akses ke platform judol justru lebih banyak diakses oleh para kaum remaja.

Tidak bisa dibilang wajar, namun patut kita maklumi dulu. Karena memang kondisi psikologis mereka yang dalam tahap senang mencoba banyak hal, dan punya rasa keingintahuan yang tinggi.

Padahal realitanya, judol sangat berbahaya bagi remaja. Bagaimana tidak, bukankah mereka ini para generasi calon penerus bangsa, lalu bagaimana jika mereka rusak karena kecanduan judol? Seberapa bahayakah judol bagi generasi muda kita?

Nah berikut ini beberapa bahaya judol bagi remaja yang perlu diketahui bersama antara lain :

1. Kerusakan Mental & Emosional

Remaja akan lebih cepat kecanduan karena otak remaja belum matang dalam mengontrol dorongan (impuls). Rasa keingintahuan mereka sulit dikendalikan.

Selain itu, mereka cenderung akan mengalami stress dan depresi saat kalah, tetapi sulit berhenti karena terdorong untuk "balik modal" atau harapan muluk akan kemenangan.

Rasa percaya dirinya juga masih bergantung pada menang-kalah, yang membuat harga diri mudah hancur. Karena faktanya, tidak ada judi yang membuat kaya secara instan. Disinilah kerusakan mental dan emosional dimulai.

2. Dampak Keuangan atau Finansial

Realitanya, para remaja biasanya belum punya penghasilan atau mata pencaharian layaknya orang dewasa, sehingga cenderung mengambil jalan pintas. Terutama ketika uang untuk bermain judi sudah habis.

Adapun jalan pintas yang biasanya terjadi adalah dengan mengambil uang orang tua tanpa izin (mencuri dalam rumah sendiri), Meminjam ke teman atau bahkan ke pinjaman online ilegal.

Hal ini akan membentuk satu pola pikir yang buruk, yaitu bagaimana mendapatkan "uang instan" dengan cara-cara yang tidak baik. Tentu saja ini juga yang akan membentuk kebiasaan finansial buruk seumur hidupnya.

3. Gangguan Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun