"Perempuan yang Menenun Hujan dari Rambutnya" (Bagian Akhir) Â
Mitos Dewi Hujan Lembah Kelara Â
Di balik kabut tebal yang menyelimuti puncak gunung, tersembunyi lukisan purba di dinding gua. Nenek Kebayan membawa Sri ke sana dengan obor dari resin damar. Â "Lihat," ujarnya, menyinari gambar perempuan dengan rambut yang menyatu dengan sungai-sungai. "Ini Dewi Kelara. Bukan dewi yang menurunkan hujan, melainkan perempuan yang menjadi hujan." Â
Legenda yang Terdistorsi: Â
1. Versi Kuno: Dewi Kelara memotong rambutnya untuk menyuburkan tanah gersang. Setiap helai yang jatuh menjadi aliran air. Â
2. Versi Orang Kota: Diubah menjadi dongeng komersial tentang "putri berambut emas" yang bisa membuat kekayaan. Â
3. Kebenaran: Setiap generasi Lembah Kelara memiliki "penjaga rambut"---perempuan yang mewarisi fragmen kekuatan dewi, tapi harus membayar dengan rasa sakit ketika ikatan dengan alam terputus. Â Sri menyentuh lukisan itu. Tangannya basah oleh tetesan air yang merembes dari batu. "Jadi selama ini, kami bukan pewaris, tapi pengganti yang tidak sempurna?" Â
Nenek Kebayan mengangguk. "Kau dan ibumu memilih melepaskan mahkota palsu itu. Sekarang hujan benar-benar milik langit lagi." Â
Kehidupan Rian Setelah Kegagalan Proyek Â
Kaki Rian pincang akibat luka bakar misterius. Perusahaan memecatnya, tapi justru itu penyelamatannya. Â
Transformasi: Â