Mohon tunggu...
muhammad ismunandar
muhammad ismunandar Mohon Tunggu... Penulis - Cynophobia

Menulis untuk menintipkan pikiran pada kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Renaissance Meruntuhkan Otoritas Agama

10 Desember 2020   13:48 Diperbarui: 10 Desember 2020   13:53 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Detail dari School of Athens, lukisan dinding oleh Raphael, di Stanza della Segnatura di Vatikan.(britannica.com)

Oleh Cynophobia.

Tidak banyak yang mengetahui bahwa berkembang pesatnya paham, teori-teori dan berbagai macam ilmu pengetahuan pada benua eropa, tidak lepas dari perjuangan panjang melewati zaman kegelapan (dark ages) yang menguasai hampir seluruh abad pertengahan di mulai pada abad 5 sampai dengan abad 15.

Abad pertengahan merupakan zaman negara berada dibawah dominasi kekuasaan rohani gereja Katolik. Segala bentuk kekuasaan, hukum, undang-undang, serta pranata-pranata sosial masyarakat dikaitkan dengan Tuhan menjadi sumber dan pusat segala kegiatan manusia.
Biasa disebut juga sebagai periode kekuasaan agama, karenanya agama sangat mendominasi kehidupan dan kepentingan masyarakat eropa, segala hal yang melanggar dengan ajaran gereja akan dianggap sebagai perbuatan melawan hukum.

peristiwa galileo adalah contoh buruknya peringai agama kepada sains, pikirannya di bunuh atas nama iman, galileo yang mengemukan teori heliosentris (matahari sebagai pusat tata surya) mendapatkan reaksi yang keras terhadap otoritas gereja, karena bertentangan dengan doktrin gereja, gereja meyakini bahwa bumilah sebagai pusat dari tata surya, sehingga galileo diperlakukan dengan sangat tidak hormat dan menjadi tahanan rumah seumur hidupnya.

Hal itu sangat menghambat perkembangan berbagai macam ilmu pengatahuan dan teori-teori baru, Ketika itu tidak banyak menghasilkan banyak tokoh-tokoh yang berpengaruh, terutama untuk perkembangan ilmu pengetahuan modern

Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah penyimpangan peristiwa yang kelam, seperti keterbelakangan ilmu pengetahuan, maraknya mitos dan tahakyul, inkuisisi, dan sejumlah peristiwa sosial, kondisi seperti itu sangat marak terjadi.

Ketika abad kegelapan berlangsung dengan sangat menyeramkan bagi masyarakat, Ketika masa itu tidak ada satupun yang terjadi sesuatu yang mempengaruhi melebihi ajaran gereja, Ini terbukti ketika eropa tengah mengalami serangan wabah yang sangat membunuh pada akhir abad ke-14 (1347-1351),  Yaitu wabah Maut Hitam (Black Death) membunuh sepertiga hingga dua pertiga populasi di tanah Eropa.

Mereka yang terjangkit mengeluhkan sakit kepala, demam, dan meriang. Lidah menjadi putih dan kelenjar getah bening membengkak, Puncaknya, bintik hitam dan ungu muncul dikulit si penderita. Jika sudah sampai pada fase ini, maka kematian tinggal menunggu waktu
Buruknya pengetahuan masyarakat kala itu membuat mereka menyalahkan bahwa penyakit yang menyerang mereka adalah perbuatan para penyihir dan harus melakukan penyembuhan dari pihak gereja.

Dari dominasi gereja itulah yang melahirkan kemunduran cara berpikir masyarakat eropa, sehingga selalu bersandar pada doktrin -- doktrin gereja. Pada saat itu masyarakat eropa tidak memiliki visi yang jelas untuk membangun peradaban mereka, masyarakat eropa hidup dalam ketakutan karna dituntut untuk berpegang penuh pada dogma-dogma agama.

Salah satu tokoh yang terkenal pada masa renaissance adalah Machiavelli. Ia mempersoalkan tentang kekuasaan gereja yang sangat mendominasi negara. Ide pokok pemikirannya adalah negara jangan sampai dikuasai oleh agama, sebaliknya negara harus mendominasi agama.

Menurutnya, agama dapat mendukung patriotisme dan memperkuat pranata-pranata kebudayaan. Konsep ini dibuatnya berdasarkan pemahamannya tentang agama Romawi kuno, bukan berdasarkan realitas kekristenan pada masanya.

Menurutnya, agama Romawi kuno lebih bersifat integratif dibandingkan agama Kristen. Agama Romawi kuno berhasil mempersatukan negara, membina loyalitas, dan kepatuhan rakyat terhadap otoritas penguasa Romawi.

Model kekuasaan seperti ini mulai mengalami krisis ketika masyarakat dan para intelektual mulai menyadari dirinya sebagai makhluk yang bebas dan berani untuk berpikir kritis.

Menuntut para intelektual pada masa itu untuk mulai berpikir dan berdiskusi lebih mendalam mengenai kenapa pihak penguasa sangat suka menindas rakyat, akhirnya mereka mendapatkan jawaban yaitu karena penguasa mendapatkan legitimasi dari agama, lantas kenapa agama mampu menindas rakyat, jawabannya pun sama yaitu karna agama mendapatkan legitimasi dari tuhan.

Mulai dari pemikiran inilah di mulainya era penempatan memisahkan agama dan bernegara, sehingga menjadi tonggak awal berdirinya ideologi sekularisme.

sehingga melahirkan pergeseran yang sangat kontras terjadi yaitu renaissance, istilah renaissance sendiri diambil dari Bahasa perancis yang berarti kelahiran kembali atau biasa di sebut sebagai abad pencerahan yang merupakan zaman peralihan dari abad pertengahan ke zaman modern.

Renaissance bukanlah runtutan periode waktu, Renaissance adalah periode pemikiran yang terjadi, artinya tidak melekat pada waktu. Renaissance melekat pada orang yang berpikir sesuai corak pemikiran tersebut.

Munculnya corak pemikiran renaissance terjadi pada abad pertengahan akhir yaitu meliputi abad ke-14 sampai ke-15 (sekitar 1301--1500), Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan bahwa manusia bukan hanya memikirkan nasib diakhirat seperti semangat Abad pertengahan, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya didunia ini.

Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini, baru setelah itu menengadah kesurga. Renaissance lebih tertuju kepada hal-hal yang konkrit seperti kepada alam semesta dan kepada manusia, juga kepada kehidupan bermasyarakat serta sejarah.

Perlu diklarifikasi bahwa corak pemikiran renaissance bukan berarti mereka tidak menganggap adanya tuhan, akan tetapi peran tuhan dianggap berhenti setelah proses penciptaan alam semesta dan segala isinya selesai. Setelah itu tuhan tidak terlibat atau campur tangan lagi dalam urusan dunia

Lebih jauh Burckhardt mengatakan bahwa renaissance merupakan kebangkitan kesadaran manusia sebagai individu yang rasional, sebagai pribadi yang otonom, yang mempunyai kehendak bebas dan tanggung jawab.

Manusia bebas, rasional, mandiri dan individual itulah prototype manusia modern, manusia yang sanggup dan mempunyai keberanian untuk memandang dirinya sebagai pusat alam semesta (antroprosentris) dan bukan Tuhan sebagai pusatnya (teosentris).

Semua pihak meyakini bahwa pelopor Renaissance pada kota Florence, Italia yang memulai revolusi melalui karya seni, keberadaan intelektual, dan seniman diflorence sangat didukung oleh masyarakat dan keluarga kaya dan salah satu donator paling aktif untuk mendukung ini adalah keluarga medici yang membiayai para pemikir dan seniman untuk menemukan pemikiran-pemikiran baru, perubahan yang terjadi pada hampir seluruh kehidupan masyarakat Florence itu menyebar dengan sangat masif ke hampir keseluruh kekawasan eropa dalam waktu singkat.

kesuksesan masyarakat pada kota florence dalam mengelola bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya pada abad pertengahan. Pada masa tersebut, masyarakat kota florence tumbuh dan berkembang menjadi masyarakat kota yang sejahtera. Kesejahteraan masyarakat Italia menyebabkan munculnya pemikiran duniawi yang mengedepankan rasionalitas.

Menurut buku A History of Europe (Sejarah Eropa), Dari Zaman Kegelapan Hingga era Baru (2018) karya WIllis Mason West, perkembangan masa Renaissance mencapai titik puncak ketika muncul paham sekulerisme, individualisme dan humanisme di Eropa.

Paham-paham tersebut memengaruhi masyarakat Eropa untuk melepaskan diri dari kekangan doktrin agama dan dominasi gereja, sehingga mereka mampu menghasilkan pembaharuan-pembaharuan diberbagai aspek kehidupan.

Keruntuhan otoritas Gereja menjadikan peradaban bangsa eropa menjadi lebih modern. hal itu dilihat dari perkembang pesatnya paham-paham baru yang tumbuh subur yang semakin bebasnya berpikir masyarakat dan semakin berkembangnya ilmu filsafat, hal itu senada dengan mulai munculnya paham-paham baru seperti Rasionalisme, empirisme, kantianisme, idealism, positisme, humanisme dan masih banyak yang lainnya. 

Dan lebih banyak menghasilkan para tokoh intelektual seperti Leonardo da Vinci, Francis Bacon, Galileo Galilei, Rene Descartes, Machiavelli, Petrarch. Dan masih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun