Mohon tunggu...
Muhammad NurulIqbal
Muhammad NurulIqbal Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Fotografer dan editing

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Literasi Digital dalam Pendidikan Islam: Tantangan dan Solusi dalam Era Digital

25 April 2024   00:45 Diperbarui: 25 April 2024   01:58 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sejak awal tahun 1990-an, istilah "literasi digital" digunakan untuk menggambarkan kemampuan yang terkait dengan informasi dan perkembangan teknologi. Literasi digital melibatkan kemampuan untuk memahami dan menerapkan pengetahuan dari berbagai sumber digital.

Namun, dalam lingkup Pendidikan Islam, penerapan literasi digital masih belum mencapai tingkat optimal karena masih lebih banyak digunakan untuk kegiatan non-pendidikan seperti bermain game online dan menggunakan media sosial. Walau begitu, riset menunjukkan bahwa pentingnya menerapkan literasi digital dalam konteks ini telah diakui. 

Peran guru sangatlah krusial dalam membimbing peserta didik dalam pengembangan literasi digital mereka. Sementara itu, kesadaran peserta didik akan pentingnya literasi digital dalam pembelajaran semakin meningkat, namun diperlukan strategi yang lebih lanjut, terutama dalam pembelajaran agama Islam.

Di era digital ini, peran guru dalam pendidikan Islam semakin penting. Guru tidak hanya dituntut untuk menyampaikan ilmu agama, tetapi juga harus mampu membimbing siswa dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan bijak dan bertanggung jawab.

Salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki guru dalam pendidikan Islam adalah literasi digital. Literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengevaluasi informasi dari berbagai sumber digital.

  • Tantangan penerapan literasi digital dalam dunia pendidikan.

Penguasaan kemampuan digital menjadi esensial di masa sekarang, terutama sejalan dengan meningkatnya penggunaan internet dan platform media sosial. Namun, dalam mengaplikasikan penguasaan tersebut dalam pendidikan agama, muncul beberapa hambatan.

Hambatan pertama berkaitan dengan aspek sosial, dimana pemahaman akan urgensi kemampuan digital belum merata, sementara masalah seperti penyebaran informasi palsu, ketergantungan pada internet, perjudian daring, pornografi, dan intimidasi daring semakin memperumit situasi. 

Hambatan kedua terkait dengan penyusunan kurikulum, dimana para pendidik dan siswa harus berhati-hati dalam mengakses sumber-sumber agama secara online. Hambatan ketiga adalah terkait dengan aspek teknis, dimana pendidik perlu meningkatkan keterampilan digital mereka untuk menciptakan proses pembelajaran yang efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Hambatan keempat kurangnya akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tidak semua orang di Indonesia memiliki akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini membuat mereka sulit untuk belajar tentang literasi digital. Hambatan kelima kurangnya kesadaran tentang literasi digital, banyak orang yang belum menyadari pentingnya literasi digital. Hal ini membuat mereka rentan terhadap penyalahgunaan informasi.

  • Solusi untuk meningkatkan literasi digital.

Untuk menghadapi tantangan dalam menerapkan literasi digital dalam konteks pendidikan Islam, berbagai upaya dapat dilakukan. Pertama, literasi digital dilihat sebagai sarana pembelajaran yang esensial dalam era modern, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi di antara pelajar dan mahasiswa. 

Kedua, perkuatan infrastruktur teknologi di institusi pendidikan Islam dianggap sangat penting untuk meningkatkan kemahiran literasi digital siswa. Ketiga, disarankan penyusunan kurikulum literasi digital yang sesuai. Keempat, diperlukan pengembangan metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Kelima, peningkatan kompetensi guru dan staf pengajar menjadi hal yang penting. Keenam, kesadaran serta partisipasi orangtua juga dianggap krusial dalam mendukung literasi digital siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun