Mohon tunggu...
Dyah Susiloningsih
Dyah Susiloningsih Mohon Tunggu... Guru - SMP Negeri 2 Pancur

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggenggam Masa Depan : Peran Literasi Digital dalam Manifestasi Kurikulum Merdeka

10 Mei 2024   20:51 Diperbarui: 10 Mei 2024   22:41 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan pondasi utama dalam membangun masa depan suatu bangsa. Di era digital seperti sekarang ini, di mana teknologi semakin merasuk ke dalam setiap aspek kehidupan, penting bagi sebuah negara untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan tidak hanya relevan dengan tuntutan zaman, tetapi juga mampu mempersiapkan generasi mendatang menghadapi tantangan yang kompleks. Dalam hal ini, literasi digital memegang peranan yang penting.

Kurikulum Merdeka yang saat ini tengah digaungkan oleh pemerintah merupakan langkah progresif dalam mengadaptasi sistem pendidikan terhadap perubahan zaman. Konsep Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan kreativitas, kecakapan, dan kepribadian peserta didik, sejalan dengan semangat kemerdekaan untuk belajar tanpa batas.

Salah satu elemen kunci dari Kurikulum Merdeka adalah integrasi literasi digital. Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga tentang pemahaman mendalam akan dampaknya terhadap kehidupan bermasyarakat, berbudaya, dan berbangsa.

Dalam konteks ini, literasi digital menjadi instrumen penting dalam memberdayakan generasi muda untuk menjadi aktor yang kompeten dalam mengelola informasi, berkolaborasi secara daring, dan berinovasi dengan teknologi.

Literasi digital merupakan panduan untuk mendukung pembelajaran media digital. Dengan bantuan sumber daya digital, peserta didik  tidak hanya  fokus dalam memahami materi, tetapi juga berpikir kreatif saat menggunakan teknologi.

Oleh karena itu, literasi digital diperlukan untuk menumbuhkan pemikiran kritis peserta didik. Literasi digital mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengolah berbagai informasi, memahami informasi, dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain melalui berbagai bentuk media. Literasi digital merupakan kecakapan hidup yang tidak hanya melibatkan pemanfaatan teknologi dan keterampilan informasi, tetapi juga mencakup keterampilan sosial pribadi dan sikap berpikir kritis. 

Pentingnya literasi digital dalam Kurikulum Merdeka tercermin dalam berbagai aspek pembelajaran. Mulai dari pengenalan konsep dasar teknologi informasi, penggunaan internet secara bijak dan aman, hingga pemanfaatan teknologi sebagai alat untuk mengekspresikan ide dan kreativitas.

Dengan memasukkan literasi digital dalam kurikulum, diharapkan peserta didik tidak hanya menjadi konsumen pasif dalam ranah digital, tetapi juga produsen konten yang bertanggung jawab. Implementasi Literasi digital di sekolah tempat saya mengajar misalnya adanya program SariSamu (Satu hari Satu Ilmu), E-buletin, dan berbagi informasi kegiatan sekolah di media sosial Espada (SMP Negeri 2 Pancur) mulai dari facebook, instagram, web dan tik tok.

Namun, untuk mewujudkan integrasi literasi digital dalam Kurikulum Merdeka, dibutuhkan komitmen bersama dari berbagai pihak. Guru perlu dilatih dan diberdayakan untuk mengembangkan keterampilan dalam mengajar literasi digital. Sarana dan prasarana pendidikan juga perlu disesuaikan agar mendukung pembelajaran yang berbasis teknologi. Selain itu, peran orang tua dan masyarakat juga sangat penting dalam memberikan dukungan dan pengawasan yang tepat terhadap penggunaan teknologi oleh anak-anak.

Menggenggam masa depan bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan memperkuat literasi digital dalam Kurikulum Merdeka, kita memberikan bekal yang kuat bagi generasi muda untuk beradaptasi dan bersaing di era digital yang semakin kompleks. Dengan demikian, kita tidak hanya menyongsong masa depan, tetapi juga secara aktif ikut membentuknya sesuai dengan nilai-nilai kemerdekaan, kreativitas, dan keberagaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun