Mohon tunggu...
Abdillah Awang
Abdillah Awang Mohon Tunggu... Politisi - Pejuang hidup

Pria yang hampir menyerah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiup Lilin Pertama atas Kepergiannya

6 Maret 2024   22:11 Diperbarui: 6 Maret 2024   23:40 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kisah ini menceritakan tentang pria bernama Amad yang ditinggal pergi begitu saja oleh pujaan hatinya yang bernama Roya. 

Cerita berawal dari pertemuan mereka berdua yang secara tidak sengaja pada enam tahun silam di sebuah pasar. Amad dan Roya sama-sama menjadi orang perantauan di Kota G. 

Roya merantau ke Kota G untuk menimba ilmu, sedangkan Amad nekat merantau ke kota untuk mempertaruhkan hidupnya untuk bersekolah namun juga sambil bekerja serabutan, salah satunya berjualan tahu di pasar.

Kali pertama pertemuan mereka di pasar itu tak ada yang spesial, hanya pertemuan antara seorang pedagang tahu dan pembeli. 

Amad cukup terkenal di pasar itu karena sikapnya yang gampang akrab dengan sesama pedagang maupun pembeli.

Tahu yang dijual Amad juga dinilai oleh para pembeli rasanya enak dan harganya murah.

Singkat cerita, takdir kembali mempertemukan Amad dan Roya, kali ini bukan pertemuan antara penjual dan pembeli, melainkan pertemuan sesama pelajar. Ya, dua insan tersebut secara kebetulan bersekolah di tempat yang sama.

Musabab karakter Amad yang gampang akrab dengan orang lain, mulai lah dia membuka pembicaraan dengan Roya.

Dia juga masih ingat betul bahwa Roya adalah pembeli tahu dagangannya tempo hari di pasar. Selain karena parasnya yang cantik, Amad ingat betul dengan Roya karena merasa heran ada anak muda yang masih sudi masuk ke pasar tradisional hanya untuk membeli tahu.

Karena seringnya bertemu dengan Roya, dengan berjalannya waktu mereka pada akhirnya akrab satu sama lain. 

Sesekali mereka juga menghabiskan waktu berdua di warung kopi belakang sekolahan ketika Amad usai pulang dari berjualan tahu di pasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun