Mohon tunggu...
Muhammad Isnaini
Muhammad Isnaini Mohon Tunggu... Dosen

Membaca dan menulis adalah Dua sisi dari satu koin: membaca memperkaya wawasan, sementara menulis mengolah dan menyampaikan wawasan tersebut. Keduanya membangun dialog tak berujung antara pikiran dan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Evaluasi Makan Gratis Bergizi (MBG): Dampaknya terhadap Pengurangan Stunting dan Peningkatan Gizi Anak (Bag 1)

28 September 2025   22:20 Diperbarui: 28 September 2025   22:15 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto disadur dari infobanknews

Input (Masukan): Sumber daya yang dialokasikan untuk program MBG. Ini termasuk anggaran (seperti pagu APBN sebesar Rp 71 triliun untuk tahun 2025), sumber daya manusia (petugas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi/SPPG), regulasi, serta bahan baku makanan.

Proses: Segala aktivitas operasional untuk mengubah input menjadi output. Tahap ini mencakup proses pengadaan makanan, distribusi, penyiapan di SPPG, serta mekanisme pengawasan yang dijalankan . Tantangan dalam proses, seperti keragaman menu dan jaminan keamanan pangan, akan dianalisis di sini.

Output (Keluaran Langsung): Hasil langsung yang terukur dari aktivitas proses. Contohnya adalah jumlah penerima manfaat (22.7 juta per September 2025) dan jumlah SPPG yang beroperasi (7.644 unit).

Outcome (Hasil): Perubahan atau manfaat jangka menengah yang dirasakan penerima manfaat setelah menerima output. Ini merupakan tujuan utama program, seperti perbaikan status gizi anak (misalnya, peningkatan skor Body Mass Index-for-Age Z-score/BAZ) dan peningkatan pengetahuan anak tentang pola makan bergizi seimbang.

Impact (Dampak Jangka Panjang): Dampak strategis dan luas yang diharapkan dari program. Untuk MBG, dampak utamanya adalah kontribusi terhadap penurunan prevalensi stunting secara nasional dan terwujudnya generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

1.2. Sumber Data untuk Analisis

Untuk memastikan evaluasi berbasis bukti, analisis akan bersumber pada data-data berikut:

  • Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kemenkes: Data ini menjadi indikator kunci untuk mengukur dampak (impact) program MBG, khususnya dalam hal penurunan stunting dan perbaikan status gizi masyarakat. Tren data SSGI sebelum dan setelah implementasi MBG akan dianalisis.
  • Laporan Keuangan dan Capaian Kinerja Kementerian/Lembaga: Laporan realisasi anggaran dari Kementerian Keuangan (seperti laporan yang mencatat serapan anggaran MBG mencapai Rp 13 triliun) serta laporan capaian kinerja dari Badan Gizi Nasional (BGN) akan dianalisis untuk menilai efisiensi penggunaan input dan pencapaian output.
  • Studi Lapangan atau Laporan Independen dari Lembaga Riset: Lembaga seperti Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) telah menghasilkan kajian khusus yang menyoroti tantangan tata kelola, keamanan pangan, serta sistem monitoring dan evaluasi program MBG. Masukan dari lembaga independen seperti SMERU Research Institute juga akan menjadi rujukan berharga untuk analisis yang objektif.
  • Pemberitaan Media mengenai Implementasi di Daerah: Pemberitaan media berfungsi sebagai cermin implementasi di lapangan, yang seringkali mengungkap tantangan proses yang tidak tercatat dalam laporan formal, seperti keluhan tentang kualitas makanan atau kendala distribusi di daerah tertentu.

Dengan kombinasi kerangka IPO-OI dan sumber data yang beragam ini, evaluasi diharapkan dapat memberikan gambaran yang utuh, objektif, dan mendalam mengenai efektivitas Program MBG.

Bagian 2: Analisis Dampak: Mencermati Angka dan Realita

Evaluasi dampak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memerlukan analisis yang komprehensif, tidak hanya terhadap tren stunting nasional tetapi juga terhadap indikator gizi lainnya. Bagian ini akan menguraikan pencapaian program berdasarkan data survei terkini dan pendapat para ahli di bidang gizi.

2.1. Tren Prevalensi Stunting Nasional dan Capaian di Daerah Implementasi MBG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun