Cakupan & Anggaran
Menjangkau 25 juta penerima manfaat dengan target 82 juta orang. Anggaran sebesar Rp 71 triliun (2025) hingga Rp 335 triliun (2026).
Sasaran dinilai tidak tepat, cenderung di daerah perkotaan daripada daerah yang paling membutuhkan.
Tata Kelola & Pengawasan
Adanya komitmen untuk membangun SPPG dan sistem pengawasan. Pelatihan untuk penjamah makanan oleh BPOM.
Lemahnya mekanisme transparansi dan akuntabilitas. Pengadaan yang berorientasi harga terendah mengorbankan kualitas. Keterlambatan distribusi menyebabkan penuruna
Bagian 1: Metodologi dan Kerangka Evaluasi
Evaluasi yang komprehensif terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memerlukan pendekatan yang terstruktur dan sumber data yang terpercaya. Bagian ini menjelaskan kerangka logis yang digunakan untuk menganalisis program serta berbagai sumber data yang akan dijadikan dasar penilaian.
1.1. Pendekatan Evaluasi: Kerangka Logis IPO-OI
Evaluasi ini akan menggunakan kerangka logis Input -- Proses -- Output -- Outcome -- Impact (IPO-OI). Kerangka ini bukan hanya alat evaluasi, tetapi juga fondasi berpikir yang memungkinkan analisis dilakukan secara sistematis dan menyeluruh, dari level aktivitas paling dasar hingga dampak jangka panjang yang diharapkan.
Mengapa Kerangka IPO-OI Relevan untuk Program MBG?
Kerangka ini sangat cocok untuk mengevaluasi program skala besar seperti MBG karena membantu mengidentifikasi titik masalah secara akurat (apakah pada level sumber daya, pelaksanaan, atau hasil), mengukur kinerja secara komprehensif, dan membangun akuntabilitas yang jelas kepada publik. Berikut adalah penjabaran penerapannya: