Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Email untuk Aileen: Siklus Abadi Kehidupan

8 Juli 2021   17:19 Diperbarui: 8 Juli 2021   17:24 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam masa yang pelik ini, aku belajar tentang siklus abadi kehidupan | Ilustrasi oleh Pitsch via Pixabay

Tidakkah aneh bagaimana kehidupan membalikkan realitas? Sebetulnya tidak. Jika engkau benar-benar mengerti tentang hukum dunia, maka semua yang terjadi di dalam titik biru pucat alam raya ini terkesan normal.

Bahkan pikirku, kehidupan ini punya paradoks yang lucu! Jika hidup suka memberimu kejutan, apa yang bisa dilakukannya saat kita menaruh semua tebakan terbaik kita pada apa yang mungkin akan terjadi?

Dan bagaimana kalau pada detik ini juga kuputuskan bahwa tidak ada sesuatu pun yang akan mengejutkanku, karena semua kemungkinan yang akan terjadi telah kuanggap wajar sebagai bagian dari skenario kehidupan? Akankah kehidupan memberiku kejutan lagi?

Cukup pedih mengingat rencana pertemuan kita di taman mungil itu tidak akan pernah terwujud. Tetapi jika kita cukup beruntung, kita akan bertemu nanti di Taman Firdaus, iya, kan, Aileen? Jangan katakan tidak! Kuharap engkau dapat mengerti tentang perihnya air mataku.

Deru kerinduan yang tiada henti berdenyut adalah salah satu sihir untuk membuat orang paling waras menjadi gila. Dalam keadaan seperti itu, bintang-bintang yang memancarkan sinar gemilang di kepekatan malam pun akan kehilangan nilai keindahannya.

Gelap menjadi sesuatu yang amat ditakutkan saat engkau merindu. Dalam bayanganmu, ketiadaan cahaya itu menandakan kesunyian dan kesendirian yang mencekik kerongkongan; tempat di mana seluruh napasmu mengalir menghidupkan jasad.

Aku masih belum tahu bagaimana caranya merindu dengan benar. Dan yang sesungguhnya terjadi, aku tidak peduli terhadapnya. Aku bisa sengaja merindu hanya supaya bisa menikmati kerinduanku.

Meskipun mengesankan guratan luka, tetapi apa yang disebut rindu juga sama dengan apa yang kusebut cinta, Aileen.

Aneh rasanya saat engkau merindukan seseorang yang bahkan engkau sendiri tidak yakin engkau kenal. Walaupun kita sudah menghabiskan waktu bersama sedari kecil, engkau tetaplah satu keping misteri alam raya yang mesti kupecahkan.

Dan kesempatanku habis! Kini engkau tiada; aku kehilangan satu keping puzzle alam raya, menyusul hilangnya orang-orang terdekatku yang sama-sama dibunuh oleh makhluk mikroskopis.

Dalam banyak momen, kita merindukan tempat-tempat yang belum pernah kita kenal. Bahkan saat ini, aku merindukan perasaan yang begitu asing bagiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun