Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Antreas

9 Maret 2021   07:50 Diperbarui: 9 Maret 2021   07:53 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita mendapatkan kepuasan diri yang menyedihkan | Ilustrasi oleh Kevin Schmid via Pixabay

Antreas tetap dingin dalam bersikap. Di tengah riuhan gosip yang tak pasti, seorang perempuan berbaju lusuh bertanya, "Mengapa kau pergi? Apakah pasukanmu tak cukup kuat? Kami dengar, kalian baru saja memenangi peperangan!"

Antreas sedikit melangkah laksana seorang penari. "Aku mencintai manusia!" jawabnya.

"Lalu, apa yang kau inginkan di tengah gurun ini? Kau datang di saat kami berencana untuk pergi!"

"Bukankah aku pergi ke padang pasir karena aku terlalu mencintai manusia?" ujar Antreas sedikit lain.

"Jadi, bagaimana?" tanya seorang pribumi yang sangat kebingungan.

"Sekarang aku mencintai Tuhan. Mencintai manusia sangat menghancurkanku," jawabnya spontan tanpa ragu.

"Enyahlah kau!" sentak mereka. "Kami butuh seorang penyelamat dan bukannya seorang musuh!"

"Justru aku membawa hadiah untuk umat manusia."

"Jangan berpura-pura menyenangkan kami!"

"Tidak, aku di sini bersungguh-sungguh! Persembahan cintaku yang tulus untuk Tuhan akan membuat-Nya luluh untuk mengampuni dosa umat manusia."

"Bodoh! Tuhan Maha Pengampun!" seru seorang pribumi lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun