Mohon tunggu...
Muhammad Alif Al Hakim
Muhammad Alif Al Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember//191910501029

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembangunan Fasilitas di Wonogiri

30 Maret 2020   22:09 Diperbarui: 30 Maret 2020   22:44 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Wonogiri adalah kota yang menjadi penghubung antara Provinsi Jawa Tengah dan juga Provinsi Jawa Timur. Hal ini membuat Wonogiri menjadi kota transit bagi banyak perusahaan otobus (PO) yang melayani pejalanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) ataupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Hal ini membuat fasilitas penunjang transportasi seperti terminal keberangkatan dan kedatangangan bus sangatlah vital bagi Wonogiri. Salah satunya adalah Terminal Induk Giri Adipura (GAP).

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menata kembali terminal Giri Adipura Wonogiri pada bulan April 2017. Hal ini ditujukan untuk peningkatan fasilitas dalam menunjang layanan transportasi. 

Peningkatan yang dilakukan tidak tanggung-tanggung, standar terminal yang dulunya terbatas dan juga kumuh kini dirombak menjadi sekelas bandara.

Koordinator Terminal Giri Adipura, Agus Hasto Purwanto, saat ditemui solopos.com, beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa Wonogiri merupakan satu dari enam wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang mendapatkan dana program Make Up untuk peningkatan mutu pelayanan dalam bidang transportasi sebesar 37 Miliar Rupiah.

Penataan terminal giri adipura mencakup pengecatan seluruh gedung, perbaikan atap yang sudah tua dan rusak, mengganti seluruh plafon yang ada di gedung fasilitas terminal Giri Adipura, pembangunan pembatas jalan untuk bis yang masuk dan keluar area terminal dan juga bagi masyarakat yang membawa kendaraan pribadi, serta pembangunan 34 loket bus dengan tiap perusahaan otobus menempati satu loket yang telah ditetapkan untuk menambah efisiensi kegiatan ticketing serta menata area terminal menjadi lebih kondusif.

Selain dari segi transportasi, Wonogiri juga bisa dibilang mempunyai potensi dalam demografi. Dimana kebanyakan dari penduduk Wonogiri berada dalam usia produktif angkatan kerja. Hal ini menjadi kelebihan tersendiri bagi Wonogiri yang daerahnya dianggap memiliki sumber daya alam yang sedikit. Kebanyakan penduduk Wonogiri memilih untuk merantau ke kota lebih besar untuk mencari peruntungan.

Dari segi remaja dan anak mudanya sendiri, Wonogiri memiliki potensi kreativitas anak muda yang tinggi, berbagai komunitas seni dan juga kreativitas banyak bermunculan di Wonogiri akhir-akhir ini. Hal ini berbarengan dengan semakin gencarnya pemerintah kabupaten Wonogiri dalam membangun fasilitas penunjang kreativitas anak muda.

Pemkab Wonogiri berencana merombak Taman Plintheng Semar di Jl. Ahmad Yani atau dekat ponten menjadi lebih modern dari segi konsep dan juga fasilitas. Bahkan ada pihak yang menilai bahwa perombakan Taman Plintheng Semar ditujuan sebagai pusat kegiatan kreativitas anak muda.

Perombakan Taman Plintheng Semar tersebut merupakan salah satu bagian dari upaya pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam proyek penataan wajah dan landscape kota Wonogiri. Selain itu, Pemkab WOnogiri juga berencana membangun pusat kegiatan olahraga terbuka yang berada di sekitaran kelurahan Wonokarto.

Seperti diketahui bahwa di kelurahan Wonokarto terdapat Stadion Pringgondani yang dipergunakan sebagai salah satu pusat olahraga terbuka di kota Wonogiri. Hal ini ditunjang dengan adanya taman-taman di sekitaran Stadion Pringgondani yang menambah asri suasana saat pagi dan sore hari dimana kebnayakan kegiatan olahraga dilaksanakan di waktu tersebut.

Saat dimintai konfirmasi terkait informasi tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonogiri, Waris Kadarwanto, tak memungkiri bahwa rencana perombakan wajah Wonogiri akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Sayangnya, beliau belum dapat menyampaikan informasi lebih detail mengenai rencana proyek pembangunan infrastruktur di Wonogiri tersebut.

“Selain itu juga ada rencana lain. Pokoknya kalau nanti Bupati memberi lampu hijau dan kegiatan bisa terealisasi, wajah kota akan berubah drastis,” terang Waris Kadarwanto saat ditemui di ruangannya, Jumat (28/2/2020).

Sebagai tahap awal pelaksanaan, DLH Wonogiri mulai melakukan penataan di sembilan tempat pembuangan sementara (TPS) sampah di dekat jalan raya di Kecamatan Wonogiri dan Selogiri. DLH berharap dengan penataan TPS maka warga sekitar akan membuang sampah dengan teratur pada pukul 16.00 WIB hingga 06.00 WIB.

Petugas akan mengambil sampah pada pagi hari. Setelah itu, TPS akan dicuci oleh petugas. Dengan begitu, tampilan TPS akan terlihat bersih dan tidak menimbulkan bau yang menyengat di pagi hingga sore hari. Menindak lanjuti rencana tersebut, Waris sudah menyurati setiap pemerintah kecamatan di Wonogiri agar menyosialisasikan kebijakan tersebut.

Menurut Waris Kadarwanto penataan wajah kota penting untuk merepresentasikan bahwa Wonogiri sudah lebih maju daripada masa sebelumnya. 

Langkah ini diambil untuk mengubah citra buruk Wonogiri yang merupakan daerah yang mengalami kekeringan ekstrim dan juga masyarakatnya yang miskin yang bergantung pada kegiatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Pemkab Wonogiri sudah berhasil mengatasi masalah pokok melalui program terukur yang mencakup ihwal pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pertanian. Hal ini dilakukan oleh Pemkab Wonogiri untuk mengubah wajah kota Wonogiri guna menegaskan bahwa Wonogiri sudah menjadi jauh lebih baik dibanding beberapa waktu yang lalu.

Berdasarkan observasi selama empat tahun belakangan, perwajahan kawasan kota Wonogiri sudah berubah drastis. Awalnya Wonogiri terkesan gelap hingga di sosial media Twitter muncul tagar #wonogirigelap menjadi trending bagi kalangan anak muda Wonogiri, namun sekarang pada malam hari jika ada orang yang masuk Wonogiri dari arah kabupaten Sukoharjo maka akan disuguhi oleh deretan gapura penuh warna berhias lampu, patung-patung dicat warna emas. Pertigaan Klampisan yang sebelumnya hambar dan terkesan kering sekarang lebih berwarna setelah dibangun tugu adipura. Semakin ke dalam semakin banyak ornamen di kawasan kota yang lebih menegaskan bahwa Wonogiri berhasil bangkit dan menuju masa keemasannya.

Banyaknya pembangunan di Wonogiri tidak terlepas dari sumber pembiayaan yang difokuskan dlaam peningkatan mutu dan efisiensi infratruktur. Anggaran pembangunan fasikitas umum di Wonogiri sendiri diambil dari APBD Wonogiri yang setiap tahunnya terfokus pada pembangunan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan masyarakat Wonogiri yang memiliki karakteristik penglaju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun