Mohon tunggu...
Muhamad Irianto
Muhamad Irianto Mohon Tunggu... Perawat/RSUD AULIA Pandeglang

Seorang perawat yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kegawatdaruratan. Bagi saya, bekerja di situasi darurat bukan hanya tantangan, tapi juga kesempatan untuk memberikan dampak nyata, menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Saya percaya bahwa kecepatan, ketelitian, dan empati adalah kunci utama dalam setiap tindakan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ketika Kopi Bikin Sakau: Mengenal Sindrom Putus Kafein

17 September 2025   19:51 Diperbarui: 17 September 2025   20:07 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa Bisa Terjadi?

Tubuh yang terbiasa mendapat kafein setiap hari jadi "bergantung". Jadi, ketika kafein tiba-tiba dihentikan, tubuh bereaksi dengan gejala withdrawal (sakau). Mirip dengan kondisi berhenti zat adiktif lain, hanya saja tingkat bahayanya jauh lebih ringan.

Siapa yang Berisiko?

Menurut penelitian, 80--90% orang dewasa rutin mengonsumsi kafein, entah dari kopi, teh, minuman bersoda, atau energy drink. Yang paling berisiko mengalami sindrom ini biasanya:

Pekerja shift malam

Mahasiswa atau pelajar yang suka begadang

Pekerja berat yang butuh tetap bertenaga

Orang yang minum kopi/teh lebih dari 2--3 gelas per hari

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kabar baiknya, sindrom putus kafein bukan penyakit berbahaya dan bisa diatasi dengan langkah sederhana:

Kurangi perlahan, jangan langsung berhenti. Misalnya dari 3 cangkir kopi sehari, turunkan jadi 2, lalu 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun