Mohon tunggu...
Muhamad Akbar Pratama
Muhamad Akbar Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillah

jalani,nikmati,syukuri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Pola Kegiatan Belajar Mengajar di Indonesia

23 Januari 2021   12:39 Diperbarui: 23 Januari 2021   12:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Seiring mewabahnya virus covid-19 di Indonesia tentunya banyak mempengaruhi berbagai sektor kegiatan yang ada salah satunya adalah sektor pendidikan di Indonesia. Wabah virus covid-19 ini menyebabkan pemerintah Indonesia harus mengambil kebijakan untuk menerapkan social distancing dengan tujuan untuk mengantisipasi sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 ini yang telah mewabah hampir ke seluruh dunia.  Wabah virus ini pun telah dikategorikan sebagai pandemi di Indonesia ini. Sesuai dengan pengertiannya pandemi adalah wabah penyakit yang berjangkit serempak dimana-mana meliputi daerah geografis yang luas. Wabah penyakit yang dikategorikan kedalam pandemi adalah penyakit yang menular dan memiliki garis infeksi berkelanjutan. Virus Covid-19 ini pertama kali ditemukan di negara China sebelum akhirnya menyebar ke seluruh dunia dalam hitungan bulan kemudian WHO menaikan status wabah virus covid ini menjadi pandemi. Dengan naiknya status covid menjadi pandemi WHO berharap negara-negara di dunia bisa melakukan penanganan ekstra.

Dalam sektor pendidikan pun pemerintah mengambil kebijakan untuk menerapkan pembelajaran daring (dalam jaringan) atau siswa melakukan proses pembelajaran dari rumah. Langkah ini diambil pemerintah karena tidak memungkinkannya melakukan pembelajaran tatap muka ditengah pandemi covid-19 ini. Hal ini didasarkan atas surat edaran Menteri Pendidikan Nomo 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Kebijakan inipun  tidak selamanya berjalan dengan lancar karena masih banyak hal-hal yang harus diperhatikan. Permasalahan yang paling sering ditemukan adalah tidak memadainya smrthphone yang dimiliki oleh siswa maupun orangtua siswa karena smartphone menjadi jembatan yang sangat penting antara siswa dan pengajar dalam proses penyampaian materi pembelajaran. Disamping itu permasalahan kuota internet juga menjadi kendala yang sangat serius karena untuk membeli kuota internet memerlukan biaya yang cukup tinggi sehingga banyak siswa dan orangtua siswa yang tidak sanggup untuk menambah anggaran dalam menyediakan kuota internet.  Dalam konteks pembelajaran daring ini sistem ini hanya dapat berjalan efektif di kalangan siswa yang berada di daerah perkotaan, namun untuk daerah perdesaan dirasa masih belum berjalan efektif karena mengingat masih banyaknya berbagai kendala yang dihadapi seperti kendala jaringan yang masih susah ditemui dan juga masih banyak siswa yang  belum memiliki smarthphone yang memadai. Untuk tenaga pengajarpun harus bisa lebih kreatif lagi dalam penerapan pola belajar siswa dirumah sehingga kualitas pendidikan pun dapat tetap terjaga.

Dibalik pandemi covid-19 ini ada hal baik yang bisa diambil yakni bahwa pola pembelajaran daring sudah harus mulai dibiasakan dan juga tenaga pengajar dapat melakukan berbagai inovasi dalam segi pembelajaran dan juga dukungan serta bimbingan pihak orang tua sangat diperlukan untuk mendampingi siswa dalam proses pembelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun