Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kegiatan Belajar Mengajar Saat Pagi Buta, Mengajarkan untuk Tidak Tidur Selepas Sahur

13 Maret 2024   14:21 Diperbarui: 13 Maret 2024   14:32 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Santri Belajar Baca Tulis Al-Quran | Dok. suffahacademy.ca

Sudah menjadi tradisi di salah satu Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) di desa saya, tempat saya mengajar, ketika bulan Ramadan berlangsung jam kelas yang biasanya pukul 3 sore dialihkan menjadi jam 5 pagi, selepas salat subuh.

Hal ini dibuat agar santri dapat menerima pembelajaran saat tubuh masih bugar dan bertenaga, selain itu, pemindahan jam kelas ini juga bertujuan untuk memberikan ruang kepada para ustadzah apalagi yang sudah berkeluarga, agar bisa menyiapkan menu buka puasa dengan maksimal.

Jam rawan kantuk selepas sahur, yakni antara imsak dan saat adzan subuh berkumandang, bagi para santri maupun para ustadzahnya termasuk saya, tentu sangat dimanfaatkan untuk persiapan sebelum berangkat TPQ, seperti mandi, dandan, dan mempersiapkan salat berjamaah di masjid sekaligus mendengarkan kultum yang dibawakan oleh kyai kampung.

Hari ini, Rabu tanggal 13 Maret, adalah hari pertama masuk TPQ setelah libur dalam beberapa hari, selepas sahur, adalah waktu yang singkat dan sibuk bagi saya, tidak hanya harus mandi dan persiapan sebelum berangkat, namun juga harus beres menyapu rumah, maklum di rumah banyak kucing, jadi bisa dibayangkan betapa kotornya lantai, jika pergi tanpa disapu terlebih dahulu.

Pagi ini, seperti biasa, selepas sahur, gerimis mulai turun bahkan makin deras setelah selesai salat subuh, untung jarak rumah dan masjid serta TPQ sangat dekat, cukup berlari sebentar dan sampai. Namun yang menjadi gusar adalah apakah nanti banyak santri yang hadir, khususnya yang berada di kelas saya.

Setibanya di kelas, nyatanya tetap ada santri yang hadir, ada 6 orang dari total 11 santri, Alhamdulillah. Setidaknya masih ada yang berusaha berangkat menembus dinginnya hujan di pagi buta. Kurang lebih proses belajar mengajar selesai dalam waktu 75 menit, memang lebih singkat daripada saat hari-hari biasa.  

Tidak ada yang spesial di kelas, seperti biasa saya buka dengan sapaan sebelum berdoa dimulai. Mereka sangat antusias ditanya mengenai topik, "Kamu Puasa Apa?", ada yang masih malu-malu menjawab puasa sampai dhuhur, ada juga yang sudah kuat puasa sampai maghrib. Saya tetap mengapresiasi keduanya. Yang terpenting adalah prosesnya dan mau mencoba.

Di akhir kelas, menjelang hari raya Idul Fitri, nantinya akan ada awarding bagi siapa saja yang tidak pernah absen kelas selama Ramadan, hal ini diperlukan sebagai penyemangat agar santri-santri tidak malas menuntut ilmu saat sedang berpuasa.

Hikmah Kegiatan Belajar Mengajar Saat Pagi Buta

Selepas sahur, tentu tubuh akan merasa kenyang, yang mana akan menyebabkan kantuk, jika tidak diisi dengan kegiatan produktif. Apalagi di usia anak-anak, adalah masa keemasan mereka untuk banyak-banyak belajar. Tentu akan berakhir tidur dan membuat malas seharian.

Daripada sekedar tidur yang hanya menambah permasalahan kesehatan, lebih baik digunakan untuk kegiatan positif yang mendidik. Bagi anak yang belum terbiasa bangun pagi, tentu membutuhkan dukungan penuh dari orang tua masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun