Mohon tunggu...
Mugniar
Mugniar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mamak Blogger

Ibu dari 3 anak dan penulis freelance yang berumah maya di www.mugniar.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kisah Usaha Kain Tenun Sengkang Jalani "Reset" Pandemi

1 Januari 2022   20:24 Diperbarui: 1 Januari 2022   20:34 2694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak adanya orderan yang masuk harus disikapi dengan baik, terlebih ketika para penenun yang menjadi klien kesulitan keuangan dan mencari pinjaman, bahkan menjual kain hasil tenun mereka yang tersisa dengan harga jauh di bawah standard.

 

Bertahan di Awal Masa Pandemi

Saat Aminah Akil Silk tidak menerima satu pun order, para penenun kain tenun Sengkang Sulawesi Selatan pun kesulitan memenuhi biaya hidup sehari-hari. Yang biasanya berbagai biaya tertutupi dari aktivitas menenun, kali ini tidak ada namun Aminah Akil Silk tidak menutup toko sama sekali, tidak menambah produk kecuali dalam jumlah kecil saja, bertujuan untuk membantu penenun yang benar-benar kesulitan.

 

Saya jadi ingat apa yang dikatakan Dr. Indrawan dalam podcast Deddy Corbuzier[3]:

Yang paling penting untuk kita bantu dan educate adalah kelas menengah karena kelas menengah ini kalau kita educate dengan baik -- kalau dia terima gaji, dia akan mengelola keuangannya dengan baik sehingga dia akan kokoh ekonominya. Kalau dia pengusaha, dia bisa muterin duitnya untuk kepentingan pengembangan usaha. 

Yang kelas bawah ini nih sebenarnya bergantung kepada kelas menengah. Kalau kelas menengahnya kuat, bisa kuat membangun bisnis baru, kan membuka lapangan pekerjaan. 

Jadinya ngebuka yang bawah jadi ikut bergerak naik. Kelas menengah kita rentan, begitu kena covid, ancur. Yang kelas bawah sudah nggak ada harapan karena yang tengah ancur, yang bawah gimana mau ke atas, kan? 

Toko Aminah Akil Silk (Dokumen Aminah Akil Silk)
Toko Aminah Akil Silk (Dokumen Aminah Akil Silk)

(Dokumen Aminah Akil Silk)
(Dokumen Aminah Akil Silk)

Mempertahankan Idealisme 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun