Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Emang Boleh, Tenun NTT Jadi Fesyen Lebaran?

19 Maret 2024   03:00 Diperbarui: 19 Maret 2024   13:29 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dapat tantangan menulis fesyen lebaran dari pakar Oktavia Wijaya, membuat saya memutar otak: kira-kira apa yang menarik yang dapat disuguhkan di sini?

Lebaran, sebentar lagi menjelang. Momentum penuh berkah bakal disambut dengan kegembiraan. Ketika menu berbuka dan sahur telah dihidangkan, tentu terbersit juga tentang baju yang akan dikenakan nanti di hari raya.

Sebagai seorang ibu, Anda dan juga saya tentu merasakan sulitnya mengatur keuangan saat harus berjibaku dengan melonjaknya harga beras dan lonjakan harga lainnya di pasar. 

Akibatnya, daftar baju baru sering timbul tenggelam dalam daftar pengeluaran untuk hari raya nanti. Mau beli baju baru, kok sayang duitnya, mending dipakai buat mudik atau suguhan hidangan bergizi bagi keluarga. 

Mau pakai baju lebaran tahun lalu, kok ya rasanya gimana gitu. Wajib, tetap harus tampil modis dan cantik, ya kan?

Modifikasi tenun NTT dengan bahan lurik (Foto : Pinterest/Tais)
Modifikasi tenun NTT dengan bahan lurik (Foto : Pinterest/Tais)

Mengapa tidak mencoba membongkar kembali bahan tradisional atau bahan lawas lainnya?

Yeps, jangan terburu-buru berkecil hati karena dana terbatas untuk membeli baju baru. Coba bongkar kembali baju lama Anda di lemari. Banyak yang bisa dipadupadankan atau dibongkar pasang kembali.

Bahan tradisional seperti batik, bisa dipadu padan dengan bahan tenunan. Atau dipermanis dengan penambahan belt kekinian. 

Selendang tenun Boti yang dipadu padan dengan batik (Foto : Pinterest/Sophia Doeka)
Selendang tenun Boti yang dipadu padan dengan batik (Foto : Pinterest/Sophia Doeka)

Bicara soal tenunan, NTT sendiri kaya akan aneka ragam dan motif kain tenun. Berbeda antara setiap kabupaten, dan memiliki kisah tersendiri yang tercetak dalam setiap motifnya (Baca di sini). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun