Andi memeluk kakeknya. "Terima kasih, Kakek," katanya. "Kaulah yang membuatku menjadi penulis."
Kakek itu tersenyum lagi. "Kaulah yang membuatku bangga," katanya.
Andi dan kakeknya duduk di teras rumah. Mereka bercerita tentang banyak hal, termasuk mimpi-mimpi yang pernah mereka miliki.
**Andi tahu bahwa mimpinya telah terwujud. Dia telah menjadi seorang penulis terkenal. Namun, dia tidak pernah melupakan mimpi-mimpi yang pernah dia miliki saat masih kecil.**
**Andi percaya bahwa setiap orang memiliki mimpi. Mimpi adalah hal yang penting. Mimpi membuat kita termotivasi untuk terus berusaha. Mimpi membuat kita menjadi lebih baik.**
**Jika kita memiliki mimpi, jangan pernah menyerah. Teruslah berusaha untuk mewujudkan mimpimu.**
**Cerpen ini mengajarkan kita untuk selalu mengejar mimpi kita. Tidak peduli seberapa besar atau kecil mimpi kita, kita harus selalu berusaha untuk mewujudkannya.**
**Cerpen ini juga mengajarkan kita untuk selalu berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu kita mewujudkan mimpi kita.**
**Cerpen ini memiliki **alur maju**. Cerpen ini dimulai dengan Andi yang bertemu dengan kakeknya. Kemudian, cerpen menceritakan tentang Andi yang belajar menulis dari kakeknya. Selanjutnya, cerpen menceritakan tentang Andi yang berhasil memenangkan lomba menulis. Terakhir, cerpen menceritakan tentang Andi yang kembali ke desa