Dengan ilmu hisab ini pulalah maka tersusun kalender tahunan, bahkan untuk sepuluh tahun. Pengunaan kalender dalam masyarakat luas tentu tidak asing lagi.
Dan metode kerja jam sebagai penanda waktu pun lahir dari adopsi ilmu hisab. Jam itulah yang banyak digunakan manusia dalam aktifitas sehari-hari, termasuk dalam melihat waktu atau jadwal sholat. Masih banyak penggunaan ilmu hisab yang dipakai manusia tanpa sadar dan itu sangat membantu aktifitas manusia.
RU'YAH ATAU RUKYAT
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yaitu penampakan bulan sabit yang pertama kali timbul setelah terjadinya ijtimak. Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop.
Namun demikian tidak selamanya hilal dapat terlihat. Jika selang waktu antara ijtimak dengan terbenamnya matahari terlalu pendek, maka secara ilmiah/teori hilal mustahil akan dapat terlihat, karena iluminasi cahaya bulan masih terlalu suram dibandingkan dengan "cahaya langit" sekitarnya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda :
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ رَمَضَانَ فَقَالَ: لاَ تَصُوْمُوا حَتَّى تَرَوُا الْهِلاَلَ وَلاَ تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ
“Dari Ibnu ‘Umar, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan Ramadhan, maka beliau mengatakan: ‘Janganlah kalian berpuasa sehingga kalian melihat hilal dan janganlah kalian berbuka (berhenti puasa dengan masuknya syawal) sehingga kalian melihatnya. Bila kalian tertutup oleh awan maka hitunglah’.” (Shahih, HR. Al-Bukhari dan Muslim)
-Dalil lain tentang pentingnya melihat hilal, diantaranya:
Sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ