Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Humor Terakhir: Lagi, Dua Puisi Kompasianer yang Bikin Ngakak Guling-guling

13 Oktober 2025   11:57 Diperbarui: 13 Oktober 2025   11:57 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi Lilik Fatimah Azzahra, "Seorang Perempuan di Hadapan Buku-buku" (Sumber: vecteezy.com/lilik fatimah azzahra-kompasiana com)

“Seorang punya mantan satu rak buku. Seorang lagi, kata-kata puitisnya adalah bulu ketiak.”

Ini humor terakhir dariku. Sebab, sejatinya, statusku ngambek nulis humor. 

Hanya saja, aku teringat, dalam suatu pertunjukan musik lazim ada lagu terakhir setelah (pura-pura) udahan. Semacam last kiss before ghosting, mungkin.

Jelas, aku menulis humor ini bukan karena dayu rayu sendu Mas S. Aji dan Uda Merza Gamal lewat artikelnya di Kompasiana. Juga bukan karena rayu rindu kompasianer di kolom komentar. Bukan. 

Sebab, “Ku mau tak seorang ‘kan merayu. Tidak juga kau. Tak perlu sedu sedan itu,” kata Chairil Anwar. Larik itu gue banget, by the way

Kebetulan saja ada dua puisi kompasianer kiwari yang bikin aku ngakak guling-guling (lagi). “Seorang Perempuan di Hadapan Buku-buku” anggitan Lilik Fatimah Azzahra atawa Nyai Fatimah (K. 11.10.25)  dan “Langkah Kedua” anggitan Ayah Tuah (K. 10.10.25).

“Setori berlanjut,” begitu mungkin batin kompasianer yang mengikuti perseteruanku dengan Ayah Tuah. Awalnya gegara artikelku “Dua Puisi Kompasianer yang Bikin Ngakak Guling-guling” (K. 29.12.2022). Itu kritikku pada frasa “lubang sumur” dalam Puisi Nyai Fatimah dan frasa “punggung kabel listrik” dalam puisi Ayu Diah Astuti. Kocaknya, yang hidup-hidupan membela kedua puisiwati itu adalah puisiwan Ayah Tuah (“Saat Felix Tani Bicara Lubang, Punggung, dan Licentia Poetica”, K. 07.01.23). Ada apa, ya.

“Dan terjadi lagi” (Noah, 2012), kini.

Ilustrasi puisi Lilik Fatimah Azzahra,
Ilustrasi puisi Lilik Fatimah Azzahra, "Seorang Perempuan di Hadapan Buku-buku" (Sumber: vecteezy.com/lilik fatimah azzahra-kompasiana com)

Mantan Satu Rak Buku

“Pagi ini, seorang perempuan berdiri di hadapan buku-buku. Yang sekian lama terabaikan tidak tersentuh.” Demikian bait pertama puisi Nyai Fatimah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun