"Kita cari dua buah lagi. Untuk kau bawa pulang." Poltak memecah keheningan.Â
"Poltak."
"Apa."
"Kenapa pastor tidak kawin?"
Poltak menatap mata Berta. Mencoba menebak arah pertanyaan.Â
"Apakah kau mau kawin dengan pastor?" Poltak bertanya balik, sambil menebas sebuah nenas ranum, lengkap dengan daunnya.
"Tidaklah."
"Kenapa tak mau?"Â
 "Pastor, kan tak boleh kawin."
Poltak menebas sebuah lagi nenas ranum, lengkap dengan daunnya.
"Mungkin itu sebabnya, Berta."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!