Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #091] Gadis Batu Gantung Sibaganding

26 Mei 2022   07:16 Diperbarui: 26 Mei 2022   14:33 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolase foto oleh FT (Foto: kompas.com/dok. istimewa)

"Pak Guru ketinggalan! Stop, amang supir! Atterek!" 

Poltak berteriak keras. Seisi bus langsung gaduh. Supir menghentikan laju  bus, lalu aterek, mundur.

Guru Arsenius berlari-lari kecil mengejar bus yang sedang mundur. Di tangan kanannya dia menenteng baskom yang dibungkus kain serbet.

“Kurang ajar kalian! Masa Pak Guru ditinggal!”

Guru Arsenius marah-marah, sambil menaiki bus dan duduk di asese, di samping supir.

“Santabi, Gurunami. Kami tak sengaja. Terlalu gembira kami. Ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun … .”

“Ah, sudah, sudah! Jangan salah-gunakan doa, Poltak. Maju, supir!”

Guru Arsenius memotong perkataan Poltak. “…mengampuni yang bersalah kepada kami,” lanjut Poltak dalam hati. Kalimat itu adalah petikan dari doa “Bapa Kami”.

Perjalanan dari Hutabolon ke Parapat adalah pemanggungan lakon anak-anak ceria. Segala celoteh bersiliweran. Disatukan oleh gelak-tawa bersama. Segala hal dilontarkan. Kecuali soal mata pelajaran.

“Gurunami, stoplah sebentar!” Jonder berteriak menjelang jembatan Siserasera, Girsang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun