Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Resep Getuk Klasik ala Kenthirisme

18 Oktober 2021   05:20 Diperbarui: 18 Oktober 2021   10:35 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Getuk klasik ala kenthirisme (Dokpri)

Kalau semua bahan dan alat sudah siap, barulah melangkah ke tahap pengolahan.

Kupas lebih dulu singkong. Lalu cuci bersih. Ingat, jangan ada kulit singkong yang terbawa. Nanti singkong jadi pahit. Kecuali hidupmu masih kurang pahit di masa pandemi Covid-19 ini.

Singkong, bahan utama getuk, dipotong kecil-kecil  (Dokpri)
Singkong, bahan utama getuk, dipotong kecil-kecil  (Dokpri)
Agar singkong cepat matang, Engkong sarankan dibelah-belah kecil. Kalau tidak, nanti lama matangnya. Boros bahan bakar jadinya. 

Masukkan singkong yang sudah dipotong-potong dan dibersihkan ke dalam dandang yang sudah diisi air. Masukkan juga kelapa parut yang sudah dibungkus daun pisang. 

Kukus singkobg dan kelapa parut dalam bungkus daun pisang (Dokpri)
Kukus singkobg dan kelapa parut dalam bungkus daun pisang (Dokpri)
Jerang di atas kompor. Pastikan api kompor menyala. Kukus singkong dan kelapa sekitar 45 menit. 

Pastikan singkong telah matang sebelum api kompor dipadamkan. Caranya, tusuk singkong pakai lidi atau garpu. Atau, kalau tahan panas, pencet singkong pakai jari-jari tangan.

Kalau sudah matang, masukkan singkong ke dalam baskom stainless. Buang sumbu singkong. Campurkan gula aren/kelapa dan kelapa parut tadi. Tambahkan gula tebu 3-4 sendok makan, dan garam 0.5 sendok teh.

Masukkan singkong, kelapa parut, dan gula aren ke dalam baskom lalu tumbuk dengan alu kayu sepenuh hati dan tenaga (Dokpri)
Masukkan singkong, kelapa parut, dan gula aren ke dalam baskom lalu tumbuk dengan alu kayu sepenuh hati dan tenaga (Dokpri)

Tumbuk dengan alu kayu yang ujungnya dibalut plastik. Tumbuk sepenuh hati dan tenaga.  Penuh cinta dan perjuangan. Penuh lenguh dan peluh. Tumbuk hingga segalanya lumat menyatu.

Begitulah cara membuat getuk. Sebuah perjuangan yang memeras peluh. Jangan kamu kira menumbuk getuk itu kerja ringan. Oh, tidak. Itu berat. Kamu tak akan kuat. Biar Engkong saja.

Saat lenguh dan peluh sudah habis, itu tandanya getuk sudah jadi. Segera masukkan ke dalam wadah. Bisa nampan atau loyang kue. Beri alas daun pisang. Untuk menguatkan aura klasiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun