Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Orang Batak Terakhir

26 Agustus 2021   06:38 Diperbarui: 26 Agustus 2021   16:08 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Sisingamangaraja XII menurut pelukisan Augustin Sibarani (Foto: historia.id)

Ketika pelor bedil dan mata pedang Belanda penjajah, datang menerjang.  Di jantung Lembah Bakkara Tano Batak, kau tegak terpancang. Teguh menghadang, menentang. Kata menyerah adalah pantang. 

Di bawah langit berawan duka. Darah merah mengalir di Aek Silang, darah putih mengalir  di Aek Simangira. Dua bersatu jadi merah-putih di rupa. Mengalir membelah tanah Bakkara sampai muara di Tao Toba.  Itu darah rakyatmu,  telah tumpah di hadapanmu, demi Tano Toba.

Silindung takluk, Humbang pun takluk. Samosir takluk, Uluan juga takluk. Bakkara jadi abu, Toba pun akhirnya takluk. Tapi kau tetap teguh, tak hendak takluk.

Dari gelap hutan Tano Batak kau tetap berjuang, melawan. Bersama putra-putrimu, Patuan Anggi, Patuan Nagari, dan Boru Lopian. Tak hendak tunduk, tak hendak kalah, hingga titik darah penghabisan. 

Di saat dukamu pilu memeluk jasad Boru Lopian putrimu. Di gigir alir Aek Sibulbulon Sionomhudon, di ujung barat Tano Batak, tanahmu. Sebutir peluru bedil marsose tanpa hati kejam menembus kepalamu. 

"Ahu Sisingamangaraja!" teriakmu. Kau tikam langit muram dengan Piso Gaja Dompak, sebelum hembus nafas terakhirmu. Dalam keagungan, dengan segala harga diri, kau menyusul putra-putri dan rakyatmu. Serahkan nyawa kepada Tuhanmu. Demi Tano Batak, kekasihmu.

Kau, Patuan Bosar Ompu Pulo Batu  gelar Sisingamangaraja XII,  raja penghabisan. Orang Batak terakhir, pemangku terakhir semangat kebatakan. Telah pergi ke negeri di atas awan. Ke Banua Ginjang, Tanah Keabadian, tempatmu dimuliakan. Kau, Pahlawan! (eFTe)

Gang Sapi Jakarta, 26 Agustus 2021

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun