Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jakarta Telah Kehilangan Pagi

24 Juni 2021   06:32 Diperbarui: 24 Juni 2021   15:42 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jakarta kehilangan pagi (Foto: twitter@alonkii via kompas.com)

Jakarta telah kehilangan pagi. Dahulu pagi kota ini adalah orang, motor, mobil, dan bus berjejal di atas aspal yang masih berembun. Sekarang di jalanan hanya ada lengang yang mencekam.

Jakarta telah kehilangan pagi. Dahulu pagi kota ini adalah orang-orang yang bangun sebelum caya mentari semburat di timur. Sekarang orang-orang bangun di siang bolong  tersebab kerja dari rumah.

Jakarta telah kehilangan pagi.  Dahulu pagi kota ini adalah saling senyum antara orang-orang yang bersua di jalanan. Sekarang semua senyum tersimpan rapat di balik masker penangkal virus corona. 

Jakarta telah kehilangan pagi. Dahulu pagi kota ini adalah celoteh riuh anak-anak di lorong-lorong kampung saat berangkat sekolah. Sekarang celoteh anak-anak diganti remengan ibu-ibu yang mengajar anak-anak dalam jaringan.

Jakarta telah kehilangan pagi.  Pamong dan warga kota mencarinya di terang siang bolong. Virus corona menyembunyikannya di kelam gelap malam. (efte)  

Jakarta, 24 Juni 2021 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun