Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #029] Tuah Perjanjian Hariara Hapuloan

11 November 2020   19:01 Diperbarui: 12 November 2020   07:39 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sah.  Poltak sudah resmi terdaftar sebagai murid baru Sekolah Dasar Hutabolon untuk tahun ajaran 1967.

Begitulah.  Pendaftaran masuk sekolah dilakukan di kedai kopi.   Bukan di kantor sekolah.   Sebab Sekolah Dasar Hutabolon tidak memiliki kantor guru.   Kantor guru, ya, kedai kopi Ama Rosmeri itulah. Gedung sekolah ada di areal tanah di belakangnya.

"Kalau kulihat dari sinar matanya, Si Poltak ini pasti anak cerdas," Guru Henok menebak sambil memuji. Poltak tertunduk malu.  Tapi hatinya terbang menembus atap kedai ke awan di langit.

"Poltak, nanti kau sekelas dengan Binsar dan Bistok."

Poltak tersentak.  Apa maksud Guru Henok? Bukankah Binsar dan Bistok sudah masuk sekolah tahun lalu?  Tahun ini mestinya mereka sudah naik ke kelas dua.  

"Mereka berdua kompak tinggal kelas."

Poltak tambah tersentak.   Dia baru tahu. Ternyata itulah penjelasannya. Dua sahabat karibnya itu tinggal kelas. Harus mengulang lagi di kelas satu. Sekelas dengan Poltak.  Nanti.

"Kenapa Binsar dan Bistok tidak cerita, ya."  Poltak membathin.  "Apakah mereka malu?  Malu dibilang bodoh?" Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di kepala Poltak.  

Sebelum tengah hari, nenek Poltak sudah kembali dari onan.  Ternyata dia dengan ibu-ibu lain menumpang oplet pekan-pekan rute Tigaraja-Lumbanjulu, melewati Panatapan.  Karena oplet berhenti di Hutabolon, Poltak lalu ikut naik, dberdiri terselip di antara dengkul ibu-ibu.  Kakek Poltak mengikuti,  tepatnya menyusul, dari belakang.

Saat oplet pekan-pekan berhenti di mulut jalan masuk kampung Panatapan, Poltak melompat turun. Setengah kaget, dia menemukan Binsar dan Bistok sedang berdiri di mulut jalan.  Mereka sedang menunggu ibunya pulang dari onan.

"Oi, Binsar, Bistok. Tadi aku sudah mendaftar masuk sekolah.  Kita ..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun