Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Benci Anies tapi Rindu Jakarta, Piye Jal!

19 Mei 2020   07:41 Diperbarui: 19 Mei 2020   09:40 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ke Jakarta migran akan kembali (Foto: okezone.com)

Tapi dibilang keras, gak keras-keras amat juga sebenarnya.  Orang tetap boleh keluar-masuk Jakarta asalkan dia punya Surat Ijin Keluar Masuk (SIKM).  

Migran silahkan mengurusnya secara online ke Pemerintah Jakarta. Lampirkan syarat dokumen surat keterangan lurah/desa asal, surat pernyataan sehat bermeterai,dan surat jaminan keluarga/perusahaan di Jakarta bermeterai.  Apakah nanti akan dapat SIKM, gak usah terlalu dipikirlah.

Masih ada satu syarat.  Jika diijinkan masuk Jakarta, harus dikarantina dulu 14 hari. Jadi, kalau mau nikah dengan anak Jakarta misalnya, mesti datang minimal 15 hari sebelumnya. 

Kurang dari itu, maka syair lagu Koes Plus yang berlaku, "Di sana rumahku dalam kabut biru. Hatiku sedih di hari minggu. Di sana kasihku berdiri menunggu. Di batas waktu yang telah tertentu." Nah, gagal nikah, deh.

Mungkin ada yang coba debat kusir.  Menurut Permenhub Nomor 25/2020 (tentang Pengendalian Tansportasi selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19), larangan hilir-mudik kan cuma berlaku sampai tanggal 31 Mei 2020. Setelah itu boleh masuk Jakarta, dong.

Itu kan kata, lu!  Pergub Nomor 47/2020 itu dasarnya Kepres Nomor 12/2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana Nasional.  Menurut Pergub itu, kalau Kepres ini sudah dicabut, barulah orang bisa bebas keluar-masuk Jakarta.

Begini Suara Migran
Menyitir Koes Plus, begini suara kaum migran, "Ke Jakarta aku kan kembali. Walaupun apa yang kan terjadi." 

Dilanjutkan, "Pernah kualami hidupku sendiri. Temanku pergi dan menjauhi. Lama kumenanti ku harus mencari. Atau ku tiada dikenal lagi."

Bukan migran Jakarta namanya kalau menyerah begitu saja.  Tak ada kata putus asa dalam kamusnya. 

Pokoknya, "Ke Jakarta aku kan kembali. Walaupun apa kata Bang Anies!"

Jakarta kini boleh menjadi kota paling menakutkan karena paling parah terkena Covid-19.  Gubernurnya kini, Anies Bawedan, boleh jadi sosok paling dibenci.  Tingkah warganya boleh paling menyebalkan se-Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun