Intinya, ada simbiosa mutualistis antar kepentingan politik Anies dan kepentingan ekonomi migran. Nanti, jika benar-benar nyapres 2024, Anies memerlukan klaim ini, "Saya sukses menjadikan Jakarta sebagai jaring pengaman sosial dan jalur pemerataan ekonomi yang gagal diwujudkan Jokowi." Nah, patriotik pisan, euy.
Jadi, sudah benar nyanyian para migran yang terlanjur pulang itu, "Ke Jakarta aku kan kembali. Walaupun apa kata Bang Anies." Â Ya, yang penting bukan apa katanya tapi apa yang diperbuatnya.
Perbuatan itu cermin hati. Â Makanya, wahai pata migran, nyanyikan saja tembang "Tinggi Gunung Seribu Janji" Bob Tutupoli ini.
"Memang lidah tak bertulang, tak berbekas kata-kata. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati.
Aku pergi tak kan lama, hanya satu hari saja. Seribu tahun tak lama, hanya sekejap saja, kita kan berjumpa pula.
Oh? seribu tahun tak lama, hanya sekejap saja, kita kan berjumpa pula." (*)