Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Di Jakarta Ada "Sekda Rasa Mensesneg"

6 Februari 2020   17:26 Diperbarui: 6 Februari 2020   20:51 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekda DKI Jakarta Saefullah dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: merdeka.com)

Ironisnya semua itu dilakukan atas nama revitalisasi. Tapi dampaknya devitalisasi ratusan pohon tua, pengurangan ruang terbuka hijau, dan penambahan ruang terbuka gersang.  Jakarta semakin gundul, gersang dan panas, mengarah pada kondisi gurun.  

Dengan kinerja semacam itu, masih tetap mau bilang "Gubernur rasa Presiden"? Mikir!

***

Sekretaris Daerah Jakarta rupanya tak mau kalah dengan gubernurnya yang rasa presiden.  Atau Pak Sekda mungkin belajar pada gubernurnya yang rasa presiden itu. Dia juga ingin menjadi "rasa sesuatu". Begitu.

Maka kasus heboh revitalisasi Monas yang sedang hangat menjadi momentum.  Sekda Jakarta, Saefullah, "pasang badan" ke depan menghadapi publik.  

Sebagaimana diberitakan, revitalisasi Monas yang berdampak devitalisasi 200 pohon itu belum mendapatkan persetujuan Komisi Pengarah, sebagaimana diamanatkan Keppres Nomor 25 Tahun 1995 tentang Penataan Kawasan Medan Merdeka.

Merasa seperti Mensesneg, Pak Sekda mempertanyakan  apakah "izin" atau "persetujuan" Komisi Pengarah yang diperlukan untuk revitalisasi Monas. Kepres itu bikin bingung, katanya.  Perlu dibreak-down, supaya jelas.  

Padahal tidak ada yang bingung. Kecuali dia pura-pura bingung, karena sudah sadar keliru.  Tiga gubernur sebelumnya selalu mendapatkan persetujuan Komisi Pengarah sebelum revitalisasi Monas. Gak ada yang perlu dibreak- down, tuh. Kecuali Sekda terdahulu, Saefullah juga,  lebih cerdas dari Sekda sekarang.

Pada kesempatan lain, Pak Sekda Jakarta ini bilang bahwa izin revitasisasi diajukan ke Komisi Pengarah sambil pekerjaan berjalan terus.  Nanti kalau sudah selesai dilaporkan.  Sebagai pertanggung-jawaban, katanya.  

Nah! Pak Sekda sudah mendahului keputusan Komisi Pengarah. Bahkan mendahului Mensesneg.  Dia sudah memastikan Komisi Pengarah pasti menyetujui revitalisasi Monas yang sudah berjalan. Ini cuma soal formalitas perizinan atau persetujuan saja.

Tambahan, Pak Sekda juga bilang sudah melibatkan unsur Setneg sebagai juri sayembara rancangan revitalisasi Monas. Menurut logika Pak Sekda, karena dari awal sudah ikut penjurian, Setneg berarti sudah tahu disain revitalisasi.  Katena sudah tahu berarti setuju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun