Mohon tunggu...
Jallot Handsome705
Jallot Handsome705 Mohon Tunggu... Penulis mandiri

Saya bukan siapa siapa. Tapi saya ingin menjadi siapa siapa. Jadi siapakah saya?? Saya Mr Handsome 7.05

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Castil Family : Malam satu Suro.

27 Juni 2025   08:25 Diperbarui: 27 Juni 2025   08:25 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.facebook.com/100015595807705/posts/pfbid02gJairkUYXZoBZkFAECNoqDuDoJjfwTW9qmmEv8oj6W57Co4HDeS9TCCPLAuDMaiUl/?app=fbl

MALAM 1 SURO -- VERSI CASTIL FAMILY

Narasi pembuka (suara tenang, magis):

Malam itu angin berhembus tak biasa. Langit mendung tapi tak hujan. Daun-daun gugur seolah paham: malam satu suro telah tiba.

---

Nymph (dengan suara polos dan penasaran):

"Starnus... kenapa malam ini semua orang jadi diem, rumah dikasih kembang, dan ibu pakai baju hitam semua? Emang ada yang ulang tahun ya?"

---

Starnus (suara tenang, kakak bijak):

"Bukan ulang tahun, Nymph. Ini malam satu suro. Malam yang dianggap keramat. Katanya... batas tipis antara dunia kita dan dunia mereka terbuka malam ini."

---

(Dari belakang terdengar langkah dua pasang sepatu menapak lantai marmer)

Putri (sok cool):

"Kalian bahas horor? Aku ikut."

Lingga (sambil ngemil rempeyek):

"Aku juga. Tapi gak usah terlalu serem, ya. Aku habis makan berat."

---

Nymph (gemetar penasaran):

"Dunia... mereka? Maksudnya hantu-hantu gitu?"

---

Starnus (menatap keluar jendela):

"Hantu, arwah leluhur, kadang juga makhluk yang kita nggak punya nama buat mereka. Di malam satu suro, semua batas jadi tipis. Itu sebabnya, orang Jawa jaman dulu gak berani main sembarangan malam ini."

---

(Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki wanita agung dan suara pintu berderit pelan...)

Ratu Wedhari (suara anggun tapi tegas):

"Anak-anakku... kalau bicara tentang malam satu suro, jangan cuma bahas yang menyeramkan."

Putri (setengah nyengir):

"Tapi kan seru, Bu."

---

Ratu Wedhari:

"Seru boleh. Tapi malam ini adalah malam untuk menundukkan diri. Untuk hening. Untuk mengenang perjalanan, merenung dalam diam."

Lingga (duduk bersila, rempeyek diselipkan ke saku):

"Jadi kita harus puasa ngomong, gitu, Bu?"

Ratu Wedhari (tersenyum misterius):

"Kadang... diam lebih banyak bicara dari kata-kata."

---

Starnus (melihat jam):

"Ssst... sudah lewat tengah malam."

Nymph (berbisik):

"Terus kita harus ngapain?"

Putri:

"Kita bisa... duduk melingkar, pasang kemenyan, dan baca mantra."

Lingga:

"Aku bisa pasang playlist 'Hening Malam Satu Suro' di Spotify."

---

Ratu Wedhari (tertawa pelan):

"Yang penting... malam ini, kalian tahu siapa diri kalian. Karena kalau tidak, dunia lain bisa mengira kalian bagian dari mereka."

---

(Lampu ruangan meredup pelan... bayangan bergerak lembut di dinding, angin menyelinap dari jendela yang tak dibuka)

Narasi penutup (suara lembut):

Malam satu suro bukan soal takut atau berani. Tapi soal menghormati apa yang tak tampak. Dan dalam keluarga Castil... bahkan yang tak tampak pun, kadang datang mengobrol di meja makan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun