LAGA yang ditunggu-tunggu penggemar Manchaster United malam ini (Ahad, 09/ 02) menyajikan permainan berat sebelah. MU sangat menguasai jalannya pertandingan. Hingga 10 menit menjelang babak pertama berakhir, pengusaan bola oleh anak-anak Setan Merah mencapai 66 persen. Bertubi-tubi serangan MU ke gawang Fulham, membuat barisan belakang Fulham jatuh bangun menjaga area lapangannya untuk menghadang bola menjebol gawang Stekelenburg. Tapi justeru MU hampir dibuat malu.
Laga MU menjamu Fulham memang ditunggu-tunggu banyak pihak. Bukan saja oleh penyokong MU yang haus kemenangan tapi juga ditunggu oleh the Big Three klasmen sementara, Chalsea, Manchaster City dan Arsenal yang berkepentingan untuk melihat juara Liga Primer tahun lalu itu berlaga. MU pasti tahu itu. Maka kemenangan adalah kata 'mati' bagi MU agar dapat bersaing. Fulham yang di atas kertas akan dengan mudah dapat dilumat, membuat MU yakin akan meraih kemenangan malam ini.
Dari menit awal MU sudah menggempur tembok pertahanan Fulham. Dari segala penjuru para penyerang MU mencoba mencari celah untuk membobol gawang musuh. Alih-alih meraih gol, justeru MU kecolongan. Pada menit ke-18, melalui serangan balik yang cepat, dari kiri pertahanan MU bola dilambungkan ke tengah melewati tiga orang pemain bertahan MU, Fulham menusuk. Dengan cerdik bola diceploskan ke arah kanan gawang De Gea, 0-1 untuk Fulham.
Dalam terkejut, anak-anak MU menambah volume gempuran. Walaupun Moyes belum tampak gelisah, tapi serangan-serangan MU kian kelihatan bertensi tinggi. Emosional mulai menonjol. Pada menit ke-21 van Persie hampir membalas tapi sepakan kencangnya melambung di atas mistar lawan. Dan dalam usaha menekan, MU hampir saja kembali kebobolan. Fulham tetap memberi ancaman yang pada menit ke-37Â itu nyaris menambah kemenangan. Pada menit ke-38 sebenarnya Fulham hampir kebobolan lewat bola liar di area pinaltinya. Tapi kecekatan penjaga gawang Fulham membuat MU masih gigit jari.
Gempuran MU kian hebat. Lapangan tengah hingga ke garis pertahahan Fulham dikuasai oleh anak-anak MU. MU benar-benar menguasai permainan. Di separoh laga itu MU menguasai hampir 70 persen berbanding Fulham 30 persen. Namun gol manis Fulham bertahan hingga babak pertama usai. Dengan gontai anak-anak MU keluar menuju ruang ganti di akhir babak itu.
Pada babak kedua, MU terus menekan. Gempuran terus dilanjutkan. Waktu berjalan terus sementara balasan belum juga terwujud. Tidak kurang empat kali gawang Stekelenburg terancam, menit 56, 61, 64 dan 67. Ketangguhan kiper Fulham itulah yang menggagalkan semua peluang itu. Barulah pada menit ke-77 van Persie berhasil menjebol gawang Fulham ketika dia sudah berada satu meter di garis gawang mendapat bola lambung. Dengan cepat dia menceploskan si kulit bundar, 1-1.
MU tidak akan berhenti, tentunya. Moyes membutuhkan kemenangan yang sangat susah didapatkan di awal-awal kepemimpinannya ini. Dia meminta anak-anak MU terus menggempur. Dua menit setelah gol pertama, Carrick berhasil mengoyak jala gawang Fulham melalui tendangan kencang yang sedikit membentur salah seorang pemain Fulham, 2-1 untuk MU. Sorak gemuruh pendukung tuan rumah memecah stadion All Traferd. Moyes pun tampak gembira karena kemenangan sudah di depan mata.
Angka 2-1 belum memuaskan anak-anak MU tampaknya. Gempuran belum dikurangi. Celakanya, dalam keasyikan keninginan menambah pundi-pundi gol, Fulham justeru berhasil mencuri celah. Dalam serangan balik yang cepat, bola disodorkan ke tengah dan langsung dihunjamkan ke arah kiper MU. Bola berhasil diblok memang akan tetapi langsung disambar pemain lainnya dengan sundul kepala yang keras, 2-2 sekarang. MU benar-benar menerima padahnya. Menggempur terus justeru hampir tersungkur. MU beruntung tidak benar-benar tersungkur. Berbagi angka, tentu tidak enak buat tuan rumah. Tapi itulah fakta.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI