Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nilai Kehidupan di Rapor

18 Juni 2025   20:05 Diperbarui: 18 Juni 2025   20:05 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kasih. Supaya dia juga tahu, nilai hidup itu bukan soal otak aja. Tapi juga hati," jawab Yani, yakin.

Sore berganti malam. Layar laptop masih menyala. Ruang guru makin sepi, tapi diskusi batin masih ramai di kepala Yani. Setiap angka di tabel bukan sekadar simbol akademik. Ia adalah cermin. Cermin tentang siapa siswa itu sebenarnya, dan siapa Yani sebagai guru.

Hidungnya bisa mencium wangi samar parfum murid yang tertinggal di ruang kelas, telinganya bisa menangkap gema tawa dan tangis selama satu semester, lidahnya masih terasa getir karena kopi yang tak sempat manis, kulitnya merasakan hangatnya meja yang telah menjadi saksi betapa tak mudah jadi guru.

Tapi hatinya?

Hatinya... mulai tenang.

Karena ia tahu, di balik angka-angka itu, ia telah menanam sesuatu: nilai kehidupan.

Dan di akhir semester ini, ia bukan hanya membagikan rapor.

Ia membagikan harapan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun