Di sebuah kota yang sibuk, Bandar Lampung, hiduplah seorang anak bernama Reyhan Al Fatih. Ia lahir pada Januari 2012 dan tinggal di daerah Panjang, tepatnya di Gang Cobra, dekat dengan PT Nestle dan Stasiun Babaranjang. Rumahnya juga tidak jauh dari Pantai Tiska yang indah.
Reyhan adalah anak yang baik, jujur, dan selalu berkata benar. Karena sifatnya yang ramah dan menyenangkan, seorang temannya pernah menghadiahkan sebuah pena kepadanya sebagai tanda persahabatan. Meskipun ia sering mengalami perundungan, ia tetap tegar dan memilih untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Reyhan memiliki cita-cita besar dalam hidupnya. Ia bermimpi menjadi abdi negara yang kompeten, jujur, dan berakhlak mulia. Tidak ada ruang untuk suap dalam prinsip hidupnya. Ia ingin masuk SMA Taruna Nusantara, lalu melanjutkan pendidikan ke Universitas Pertahanan (Unhan) untuk S1. Setelah itu, ia berencana mengambil S2 di STIP Jakarta dan mungkin, jika ia menginginkannya, melanjutkan S3 di UIN.
Ayah dan ibunya adalah sosok yang sangat ia hormati. Ayahnya selalu mengajarkan agar ia menjadi lebih baik dari ayah dan kakaknya. Kakaknya, Fikri Hari Nur Cahyo, lahir pada Desember 2001, lulusan MTsN 1 dan seorang alumni dari asrama di sana. Reyhan sangat menghormati kakaknya dan ingin melebihi pencapaiannya demi membanggakan kedua orang tuanya.
Sehari-hari, Reyhan pergi sekolah dengan naik angkot atau diantar oleh ayahnya. Meski suka bermain game online, orang tuanya melarangnya agar ia fokus belajar dan berperilaku baik. Ia mengerti bahwa semua larangan itu demi kebaikannya. Ia ingin sukses seperti kakaknya dan bahkan lebih baik lagi.
Di luar keluarganya di Panjang, ia juga memiliki kerabat di Pesawaran, Tarahan, serta di Jawa dan Papua dari pihak ayahnya. Kakaknya sendiri telah merantau ke Pati, Jawa Tengah, untuk menggapai mimpinya.
Reyhan bertekad untuk tidak hanya sukses bagi dirinya sendiri, tetapi juga untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Ia percaya bahwa dengan kerja keras dan kejujuran, ia bisa mencapai semua yang dicita-citakannya. Pena yang diberikan oleh temannya menjadi simbol bahwa kebaikan dan kejujuran selalu dihargai dan membawa berkah dalam hidup.
***
Usai menunaikan ibadah shalat Jumat di Aula, Ia singgah di perpustakaan MTsN 1 Bandar Lampung ia menyimak aktivitas peminjaman dan pengembalian buku dan barang penunjang pembelajaran di sekolah berjalan dengan tertib. Pada pukul 08:17, Mita Sindy Ratu Aleya dari kelas 9A meminjam tiga buku pelajaran Alquran Hadis, yaitu satu buku untuk kelas 7 dan dua buku untuk kelas 8. Selang dua menit kemudian, Naira Queensha dari kelas yang sama juga meminjam buku Alquran Hadis untuk kelas 7, 8, dan 9.
Kemudian, pada pukul 08:40, Ahmad Sidqi Wahyudi dari kelas 8H meminjam LCD Projector. Proses peminjaman berjalan lancar tanpa kendala.
Pada pukul 09:33, Naira Queensha mengembalikan tiga buku Alquran Hadis yang sebelumnya ia pinjam. Buku-buku tersebut dikembalikan dalam kondisi baik, lengkap, dan tanpa kerusakan, yang mendapat catatan apresiasi berupa "good, mantap, lengkap, luar biasa."