Belajar Menulis Puisi dengan Bahasa Indonesia dan Inggris
Kegiatan diawali dengan pengarahan dari Mahasiswa GIAT 12 UNNES yang berasal dari Program Studi Sastra Indonesia dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Mereka memberikan penjelasan mengenai teknik dasar menulis puisi, mulai dari menentukan tema, memilih diksi yang tepat dan indah, membangun imaji yang kuat, hingga menyusun bait yang padu dan harmonis. Untuk memperjelas pemahaman, para mahasiswa juga membacakan contoh puisi pendek yang kemudian dijadikan inspirasi oleh para siswa dalam menulis karya mereka sendiri. Menariknya, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada bahasa Indonesia, tetapi juga melibatkan penggunaan bahasa Inggris. Siswa terlebih dahulu diminta menulis puisi dalam bahasa Indonesia, kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Melalui proses ini, siswa diharapkan tidak hanya semakin terampil dalam menulis karya sastra, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran yang menyenangkan sekaligus bermanfaat karena mengintegrasikan apresiasi sastra dengan penguasaan bahasa asing.
Membacakan Puisi dengan Penuh Percaya Diri
Sebagai puncak dari rangkaian kegiatan literasi bertajuk "Membuat & Membaca Karya Sastra Berupa Puisi", para siswa MTs Nurul Huda Desa Keblukan menampilkan karya mereka di depan teman-teman sekelas. Dengan penuh percaya diri, setiap siswa maju ke depan untuk membacakan puisi yang telah mereka tulis, baik dalam bahasa Indonesia maupun versi terjemahan bahasa Inggris. Suasana aula sekolah tampak khidmat sekaligus hangat, ketika bait-bait puisi yang sarat makna dibacakan dengan intonasi yang penuh penghayatan. Kegiatan ini juga tidak hanya melatih keberanian siswa untuk tampil di depan umum, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap karya yang mereka ciptakan sendiri. Dukungan teman-teman dan guru yang memberikan tepuk tangan meriah setiap kali puisi selesai dibacakan, menambah semangat para peserta. Melalui agenda pembacaan puisi ini, MTs Nurul Huda menunjukkan komitmennya dalam menumbuhkan budaya literasi sekaligus mengasah kemampuan seni, bahasa, dan kepercayaan diri siswa di hadapan publik.
Kegiatan literasi yang digelar di MTs Nurul Huda Desa Keblukan pada beberapa hari ini, meninggalkan jejak yang mendalam bagi seluruh warga sekolah. Setelah melalui proses menulis dan membacakan puisi, karya-karya siswa tidak berhenti hanya sebatas ditampilkan di depan kelas. Semua puisi tersebut akan dikumpulkan dan dibukukan menjadi sebuah antologi puisi yang berisi hasil karya siswa, guru, serta mahasiswa GIAT 12 UNNES. Hal ini menjadi bentuk nyata bahwa setiap karya, sekecil apapun, memiliki nilai dan layak untuk diapresiasi.
Menariknya, antologi puisi ini tidak hanya berisi tulisan siswa. Para guru dan mahasiswa GIAT 12 UNNES yang terlibat dalam kegiatan pendampingan juga turut menuangkan ide dan perasaan mereka dalam bentuk puisi. Dengan begitu, antologi ini menghadirkan beragam perspektif, dari siswa yang menuliskan imaji sederhana namun penuh ketulusan, guru yang memberikan refleksi mendalam dari pengalaman hidup, hingga mahasiswa yang menyumbangkan kreativitas dan wawasan akademis dalam karya sastra mereka.
Rencana penerbitan antologi puisi ini disambut dengan penuh semangat. Guru MTs Nurul Huda menyampaikan bahwa buku ini akan menjadi kenangan berharga sekaligus bukti nyata bahwa budaya literasi dapat tumbuh melalui kolaborasi. Selain itu, kehadiran antologi puisi ini diharapkan mampu memotivasi siswa agar lebih berani menulis, membacakan, dan membagikan karya mereka kepada masyarakat luas.
Sementara itu, mahasiswa GIAT 12 UNNES menilai bahwa keterlibatan mereka dalam pembuatan antologi puisi merupakan pengalaman yang bermakna. Bagi mereka, kegiatan ini bukan sekadar praktik mengajar, tetapi juga wadah untuk menyalurkan kecintaan terhadap sastra serta memberikan inspirasi bagi generasi muda. Dengan adanya kolaborasi ini, antologi puisi yang akan diterbitkan bukan hanya menjadi kumpulan tulisan, melainkan juga simbol sinergi antara siswa, guru, dan mahasiswa dalam menumbuhkan semangat literasi. Apabila antologi puisi ini berhasil diterbitkan, maka MTs Nurul Huda akan memiliki karya monumental yang dapat dikenang dan dibanggakan. Tidak hanya itu, buku ini juga dapat menjadi referensi sekaligus motivasi bagi sekolah lain untuk terus mengembangkan budaya literasi, sehingga semangat membaca, menulis, dan berkarya semakin mengakar kuat di kalangan pelajar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI