Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Balik Kesuksesan Paulo Coelho (Part 1)

7 Juli 2020   12:19 Diperbarui: 7 Juli 2020   12:24 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paulo Coelho ( whougheo.com )

Masa  kecil  dan  pendidikan  yang  diterima.


Siapa  yang  tak  kenal  seorang  sastrawan   Brasil  yang  mendunia,  termasyur  serta  sangat  produktif  dengan  karya  karyanya  yang  menakjubkan?

Dialah  Paulo Coelho yang  dilahirkan  di Rio de Janeiro, Brasil, 24 Agustus 1947. Dia lahir  dan  dibesarkan di dalam sebuah keluarga   kelas menengah di lingkungan perkotaan. Dalam  pendidikan  keluarganya. Sepertinya  dia  tidak  bebas  berkehendak dan  bertindak  karena  kekangan  dan  pengaruh   orang  tuanya  sangat  besar. Ayahnya Pedro  yang  adalah seorang arsitek, dan ibunya Lygia seorang ibu rumah tangga,  biasa  dan  sederhana.

Pada umur tujuh tahun Coelho dimasukkan ke sekolah San Ignacio di Rio de Janeiro, yang  dikelola  oleh  Para  Pastor  Jesuit.  Tentu  orang  tuanya  bermaksud  baik  namun  banyak  memberikan  peraturan  agar  Coelho  nantinya   jadi  seorang  arsitek  seperti  ayahnya, atau  ahli  hukum  yang  menjadi  cita-cita  ayahnya  juga. 

Namun  sejak  masa  sekolah  nampak  bakat  menulisnya  mulai  muncul  dan  terlihat  sangat  berkembang.  Meskipun  saat itu, dia sebenarnya tidak betah dengan kehidupan sekolah Jesuit yang mewajibkan semua siswanya untuk menjalani ibadah  dan  peratutan  secara ketat.  ternyata di sekolah ini pula untuk pertama kalinya bakat menulisnya mulai tampak  dan  berkembang  pesat. 

Buktinya dia memenangkan sebuah kompetisi menulis puisi di sekolahnya, bahkan adiknya, Sonia, berhasil memenangkan lomba esai hanya dengan bermodalkan karya kakaknya yang telah dibuang ke keranjang sampah, sungguh  suatu  yang  luar  biasa.

Keberadaan  dan  kenyataan  Coelho  yang  sangat berbakat menjadi penulis, ternyata bertentangan  dengan  kehendak  orang tuanya  yang  tak pernah berharap agar anaknya kelak menjadi sastrawan.

Mereka berusaha  sekuat  tenaga  dengan  berbagai  cara  untuk  mewujudkan  cita-cita  agar  anaknya  kelak  menjadi  ahli  hukum  atau  arsitek .  Coelho  dilarang, ditentang  dan dijauhkan  dari  dunia  tulis  menulis. 

Namun tampaknya Coelho bukanlah tipe anak yang penurut. Larangan orang tuanya dan perjumpaannya dengan buku Henry Miller berjudul Tropic of Cancer semakin mengobarkan semangat pemberontakannya.   Inilah  awal  pemberontakan  Paulo  Coelho  yang  oleh  ayahnya  dianggap  sebagai  gangguan  jiwa  maka  dia  memasukkan  anaknya  di  RS  jiwa.

Penderitaan  yang  mendera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun