Mohon tunggu...
Mona Fatnia
Mona Fatnia Mohon Tunggu... Lainnya - writer opinion

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ #La Tahzan Innallah Ma'anna #Bermanfaatuntuksesama #Rahmatanlillallamin

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel-Bagian Kedua] "Kebaikan yang Berbalas"

18 Februari 2022   17:28 Diperbarui: 18 Februari 2022   17:35 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hari ini masih saja terus berjalan, seperti jalanya air di sungai yang deras, hujan tak hentinya membasahi setiap kepingan tanah di bumi, membawa berkah dalam setiap jatuhnya. Tak banyak untuk sisah hari ini, berkelana tak hilang jejak, asalkan tak salah arah didalam berpijak.

Hari ini tak ayal seperti kemarin, yang masih sama namun diselimuti dengan dinginnya cuaca yang selalu berganti. Benar kata mereka, suasana dapat membuatmu bertahan meski keadaan tak berpihak pada posisi kita berpijak, tapi tetap membawa berkah dalam detiknya. Sama halnya dengan kebaikan yang di pupuk dari niat yang tulus.

Kebaikan yang sejatinya membuatmu sadar, bahwa itu adalah jalan terbaik untuk tetap bertahan di atas bumi. Mengantarkan pada keistimewaan sang Ilahi,  bahwa ada janji yang terpatri bila kita mau mengenggam hal itu. Tak sadar ternyata sesederhana itu untuk bisa bahagia dalam kesederhanaan. 

Bukan itu saja tentunya, kebaikan yang abadi membuatmu tau bahwa ada jalan menuju tempat yang baik itu, iya Surga yang diimpikan oleh banyaknya manusia, bukan hal sulit untuk mencapainya. Tak inilah tugas kita hidup dibumi.

Sebagai pemimpin untuk bisa memberikan manfaat terhadap penduduk bumi dalam niat yang baik yang berasal dari hati, bahwa kebaikan tak akan meleset dari ganjaran pahala yang didapat, sekecil apapun itu ada balasannya. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Adakah balasan kebaikan selain kebaikan (pula)?
(Ar-Ramn [55]:60)

Maka tak lain adalah balasan kebaikan yang akan kembali, seperti menanam 1 pohon namun menghasilkan buah yang amat lebat, bahwa ini adalah buah dari ebaikan yang ditanam.

Bila hari ini tak mampu berbuat baik, maka pupuklah harap itu agar ia tumbuh, namun bila hari ini masih saja seperti hari kemarin, latihlah ia agar hadir dalam setiap langkah kaki kita, karna kebaikan tak muncul dari sebuah kata melaikan ia muncul dari hati kecil kita yang paling dalam.

TERUSLAH MEMBACA & MENULIS

Penulis :

Mona F. Mamonto

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun