Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sudah

30 April 2023   05:58 Diperbarui: 30 April 2023   06:40 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selalu ada rasa sesal saat tidak bisa meyakinkanmu untuk bertahan
Selalu ada rasa sedih yang mendidih ketika menghadapi takdir perpisahan
Selalu ada rasa resah ketika mengenang kembali kisah kita yang sempat indah

Tapi, sepertinya Tuhan tidak mau kita bersama hingga harus berakhir seperti ini
Tanpa tanda, kau tiba-tiba marah tanpa alasan yang kuketahui
Cepat bosan, lebih suka ungkit masa lalu, dirimu menjadi orang yang mengecewakan
Egomu terlalu tinggi, jauh melebihi tingginya harapan kita untuk bersama selamanya

Sudah, aku harus menyudahi ritual mengenang dirimu yang tak lagi untukku
Sudah, cukup sudah hari ini aku terluka, jangan sampai luka ini bertambah
Sudah, jangan harap aku bisa kembali padamu untuk memperbaiki semuanya

Cukup!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun