Mohon tunggu...
Mohammad Iwan
Mohammad Iwan Mohon Tunggu... Pelajar Seumur Hidup

Untuk tetap selo, menyeruput kopi pahit dua kali sehari adalah kunci

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kang Dadang dan Neng Sari

8 Desember 2016   22:03 Diperbarui: 9 Desember 2016   06:06 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekejap berikutnya, Kang Dadang sudah sibuk memberikan aneka roti kepada peserta aksi yang melintas di depannya. Ajaibnya, meskipun Kang Dadang sudah meyakinkan kepada para peserta aksi bahwa roti itu gratis, tak urung juga mereka memasukkan uang ke dalam tas pinggangnya. Kang Dadang tak bisa berbuat banyak, para peserta berlalu begitu saja setelah memasukkan uang ke dalam tasnya. Tanpa memberi kesempatan Kang Dadang untuk berkata-kata.

Pukul sembilan pagi, gerobak sepedanya sudah kosong, tak satupun roti tersisa, tas di pinggangnya sudah sesak oleh lembaran uang.

Di kontrakan kecilnya, Kang Dadang menangis. Dari mulutnya tak henti-hentinya ia mengucap syukur. Dua juta rupiah, uang yang menyesaki tas pinggangnya. Ia berniat pulang ke kampungnya di Bogor, cuti dua hari. Sudah tak sabar ia melihat binar senyum istri tercinta yang baru tiga bulan dinikahinya.

Setelah dua hari, Kang Dadang melepaskan kerinduannya pada istri tercintanya. Siang itu ia sudah mengayuh pedal sepeda gerobaknya menyusuri jalan-jalan di Jakarta. Sudah hampir pukul 12 siang rotinya belum terjual satupun. Ia memarkir sepeda gerobaknya di sebuah masjid, ada beberapa gerobak serupa berjejer di halaman masjid.

"Sepi ya kang?"

"Iya, belum terjual satupun, gak biasanya!"

"Lah emang belum tau beritanya?"

"Berita apa?"

"Roti yang kita jual diboikot sama orang-orang yang kemaren aksi, gara-gara boss kita bikin surat itu, anu, ah saya susah nyebutnya, pokoknya kaya pemberitahuan gitu!"

"Terus?"

"Ya terus, dagangan kita kagak laku!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun