Mohon tunggu...
Mohammad hijir Ismail
Mohammad hijir Ismail Mohon Tunggu... Nama saya mohammad hijir ismail panggil saja dengan nama Hijir

Aku orang yang selalu mengupdate diriku sendiri Mau tahu rutinitasku? Bangun, menjadi yang terbaik, tidur, ulangi Hidup adalah untuk membuat jati diri, bukan mencari Saya bukan master, bukan newbie juga. Cuma orang biasa Saya bukan seorang pemimpi yang ingin menjadi sukses. Tapi saya bekerja untuk menjadi sukses

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pria Penambang Es Tradisional Gunung Berapi Gletser Chimborazo Ekuador Terakhir Yang Dulu Sempat Viral dan Didokumentasi Meninggal Dunia

10 Juli 2025   21:53 Diperbarui: 10 Juli 2025   21:53 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baltazar Ushca, manusia penambang es tradisional terakhir Chimborazo. Foto: Joshua Paul Akers ©

Pada masa itu, lemari es dan freezer belum ada. Baltazar Ushca lahir pada tahun 1944, dan memulai aktivitas penambangan es dari Gunung Chimborazo pada tahun 1959, tahun ketika lemari es langka, bahkan mungkin tidak ada, di wilayah Ekuador.

Lebih dari sekadar es krim gunung, Baltazar  menganggapnya "yang terbaik, terlezat, dan termanis, penuh vitamin yang baik untuk tulang", ungkapnya dalam dokumenter The Last Ice Merchant yang dirilis New York Times pada tahun 2012.

Baltazar bahkan mengaku sedih karena es krimnya tak lagi diminati, karena industri es telah menggantinya dengan es batu yang mudah dibuat. Adiknya, Gregorio, tak lagi mengambil es sendiri, melainkan menggunakan es murah yang diproduksi secara industri untuk membuat es krim mora (blackberry) buatannya sendiri.


Warisan budaya dan keluarga

Kehidupan dalam penambang es Chimborazo

Pengalaman awalnya sebagai hielero memungkinkannya menguasai seni panen yang rumit, sekaligus menumbuhkan rasa hormat yang mendalam terhadap alam pegunungan Andes dan sumber daya yang disediakannya. Baltazar memimpin dan mengarahkan ekspedisi penggalian es, melalui jalur yang paling mudah diakses, berkat dari seluruh tim hielero yang setiap hari, mendaki Chimborazo bersama keledai-keledai setia mereka.

Teknik pencarian dan menambang es ini, yang merupakan warisan budaya dan keluarga, sayangnya cenderung menghilang seiring berjalannya waktu, seiring munculnya lemari es dan perubahan iklim yang berdampak pada bisnisnya. Meskipun demikian, Baltazar terus mencari es berharganya, seperti biasa, tak mau menyerah menghadapi globalisasi dan perubahan pola cuaca.

Juan Ushca, menantu Baltazar. Foto: JoseMullo
Juan Ushca, menantu Baltazar. Foto: JoseMullo

Seorang penerus potensial untuk mengambil alih bisnis Hielero dan meneruskan tradisi?

Seiring berlalunya waktu, ultimo hielero mulai menua. Karena tak sanggup mendaki di ketinggian ekstrem, Baltazar memperkenalkan kegiatan ini kepada menantunya yang berusia 22 tahun, Juan Ushca, karena keempat anaknya tampaknya enggan melanjutkan profesi yang berat ini. Tak lama kemudian, Juan mengambil alih untuk melestarikan tradisi ini, meskipun tidak terlalu menguntungkan. Pekerjaan penambang es yang dilakukan selama dua kali seminggu (Kamis dan Jumat), ia mendaki hingga di atas ketinggian 5.100 meter (es lebih langka di bawah), seperti yang dilakukan leluhurnya, dengan penghasilan yang pas-pasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun