Pada masa itu, lemari es dan freezer belum ada. Baltazar Ushca lahir pada tahun 1944, dan memulai aktivitas penambangan es dari Gunung Chimborazo pada tahun 1959, tahun ketika lemari es langka, bahkan mungkin tidak ada, di wilayah Ekuador.
Lebih dari sekadar es krim gunung, Baltazar  menganggapnya "yang terbaik, terlezat, dan termanis, penuh vitamin yang baik untuk tulang", ungkapnya dalam dokumenter The Last Ice Merchant yang dirilis New York Times pada tahun 2012.
Baltazar bahkan mengaku sedih karena es krimnya tak lagi diminati, karena industri es telah menggantinya dengan es batu yang mudah dibuat. Adiknya, Gregorio, tak lagi mengambil es sendiri, melainkan menggunakan es murah yang diproduksi secara industri untuk membuat es krim mora (blackberry) buatannya sendiri.
Warisan budaya dan keluarga
Kehidupan dalam penambang es Chimborazo
Pengalaman awalnya sebagai hielero memungkinkannya menguasai seni panen yang rumit, sekaligus menumbuhkan rasa hormat yang mendalam terhadap alam pegunungan Andes dan sumber daya yang disediakannya. Baltazar memimpin dan mengarahkan ekspedisi penggalian es, melalui jalur yang paling mudah diakses, berkat dari seluruh tim hielero yang setiap hari, mendaki Chimborazo bersama keledai-keledai setia mereka.
Teknik pencarian dan menambang es ini, yang merupakan warisan budaya dan keluarga, sayangnya cenderung menghilang seiring berjalannya waktu, seiring munculnya lemari es dan perubahan iklim yang berdampak pada bisnisnya. Meskipun demikian, Baltazar terus mencari es berharganya, seperti biasa, tak mau menyerah menghadapi globalisasi dan perubahan pola cuaca.
Seorang penerus potensial untuk mengambil alih bisnis Hielero dan meneruskan tradisi?
Seiring berlalunya waktu, ultimo hielero mulai menua. Karena tak sanggup mendaki di ketinggian ekstrem, Baltazar memperkenalkan kegiatan ini kepada menantunya yang berusia 22 tahun, Juan Ushca, karena keempat anaknya tampaknya enggan melanjutkan profesi yang berat ini. Tak lama kemudian, Juan mengambil alih untuk melestarikan tradisi ini, meskipun tidak terlalu menguntungkan. Pekerjaan penambang es yang dilakukan selama dua kali seminggu (Kamis dan Jumat), ia mendaki hingga di atas ketinggian 5.100 meter (es lebih langka di bawah), seperti yang dilakukan leluhurnya, dengan penghasilan yang pas-pasan.