Mohon tunggu...
Muhammed Gazi
Muhammed Gazi Mohon Tunggu... Jurnalis - Manusia Biasa

Diciptakan dengan kebaikan dan kembali dengan kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Erdogan, Sisi Lain "Singa" Eropa

14 Juli 2020   12:47 Diperbarui: 27 Agustus 2020   11:10 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karir politiknya dimulai pada tahun 1975 dimana ia terpilih sebagai ketua bagian pemuda Partai Keselamatan Bangsa (MSP) cabang kota Istanbul. 

Setelah kudeta tahun 1980 beberapa partai dilarang dan termasuk salah satunya (MSP). Karena itu Erdogan mengikuti jejak gurunya Prof. 

Necmettin Erbakan yang membentuk partai baru yaitu Refah Partisi (Partai Kesejahteraan). Pada tahun 1982 ia terpilih sebagai ketua Partai Kesejahteraan cabang distrik Beyoglu dan dalam kurun waktu 3 tahun ia langsung naik daun menjabat sebagai ketua Partai Kesejahteraan Kota Istanbul. 

Perjalanan karirnya tak selalu mulus, ia pernah mengikuti pemilihan walikota untuk distrik Beyoglu namun gagal, demikian pula dengan pemilihan wakil rakyat untuk Provinsi Siirt dan Istanbul di periode berikutnya. Hingga akhirnya pada percobaan yang ketiga ia berhasil menjadi wakil rakyat dari Provinsi Istanbul. 

Dikarenakan suara Partai Kesejahteraan yang melambung tinggi melebihi 10 % di tahun 1991. Pada 1994 Partai Kesejahteraan menjadi partai terbesar di Turki pada pemilu lokal yang membuatnya terpilih sebagai Walikota Metropolitan Istanbul Raya.           

Karena prestasinya selama menjabat walikota, ia berhasil mengambil citra masyarakat. Ditambah lagi dengan beberapa kontroversinya yang membuat rakyat penasaran dengan sosoknya. 

Hal ini dibuktikan dengan beberapa puisinya yang dinilai terlalu mencolok terhadap islam dan keberaniannya menyampaikan langsung di tengah masyarakat, membuatnya dikenai hukuman penjara selama beberapa bulan. Dikarenakan negara menganggap dirinya telah melanggar ideologi sekuler yang telah dianut Turki selama beberapa dekade.                                         

Pada tahun 1997 terjadi kembali kudeta yang membuat lengser perdana menteri Turki saat itu Necmettin Erbakan dan pelarangan Partai Kesejahteraan dalam kancah politik. Kemudian Erdogan pun berinisiatif untuk mengambil tindakan cepat dengan membentuk partai baru yaitu AKP (Partai Keadilan dan Pembangunan) atas seizin gurunya Erbakan Hoca. Hingga akhirnya dengan partai tersebut ia terpilih sebagai Perdana menteri Republik Turki pada tahun 2004 yang menjabat selama dua periode. 

Suatu hasil yang mengejutkan mengingat  partai yang usianya belum lebih dari 5 tahun telah berhasil menguasai lebih dari setengah parlemen yang membuatnya terpilih sebagai perdana menteri. Tak sampai disitu, rakyat Turki pun masih memberikan kepercayaannya untuk memegang amanah sebagai Presiden Republik Turki sejak tahun 2014.                                                   

Di usia jabatannya hampir menginjak 6 tahun. Terlepas dari siapa yang akan menggantikannya, banyak sekali kontroversi dan lika-liku yang terjadi sepanjang masa jabatannya. Satu hal mungkin yang membuat kita bingung. Mengapa kekuatan militansi pendukung Erdogan sangat besar dibanding kita yang di Indonesia. Ternyata rahasianya ada pada Erdogan yang bersosialisasi pada masyarakat secara luas tanpa membedakan siapapun itu. 

Baginya di kehidupan tak ada musuh yang abadi sehingga ia dapat merangkul semua kepercaaan masyarakat. Walau yang kita tahu, pribadi Erdogan adalah pribadi yang islamis. Perlu diketahui, ideologi sekulerisme telah berhasil merubah 70-75% rakyat Turki yang sebelumnya berideologi islami dibawah naungan Turki Utsmani. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun